Ada beberapa kondisi berbeda yang bisa menjadi penyebab rahim retro. Berikut penjelasannya.
1. Kejadian alami
Pada umumnya, rahim akan bergerak miring ke depan seiring dengan pertambahan usia wanita.
Namun pada beberapa wanita, rahim tidak bergerak dan tetap miring ke belakang, sehingga menjadi terbalik.
2. Pelekatan
Pelekatan terjadi saat ada jaringan parut yang terbentuk pada dua organ yang terpisah. Akibatnya, kedua organ tersebut menempel satu sama lain.
Operasi panggul bisa memicu efek samping berupa pelekatan pada rahim yang menyebabkannya tertarik dan terbalik.
3. Endometriosis
Endometrium adalah lapisan yang terbentuk pada rahim. Namun, terkadang ada sel endometrium yang terbentuk di luar rahim. Kondisi ini disebut endometriosis.
Sel-sel di luar rahim tersebut bisa menyebabkan rahim retrofleksi karena menempel pada bagian panggul di sekitarnya.
4. Fibroid rahim
Fibroid merupakan benjolan kecil jinak yang bisa terbentuk di berbagai bagian tubuh, termasuk rahim.
Benjolan tersebut bisa membuat posisi rahim miring ke belakang dan terbalik.
5. Kehamilan
Saat terjadi kehamilan, ligamen yang menopang rahim bisa mengalami pelebaran dan menjadi kendur. Hal ini bisa menyebabkan rahim miring ke belakang.
Pada sebagian besar kasus, posisi rahim bisa kembali miring ke depan dengan sendirinya setelah persalinan.
Namun pada beberapa wanita, rahim tidak kembali ke posisi semula. Artinya posisi organnya ini tetap terbalik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar