backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

6 Penyebab Benjolan di Payudara dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 10/01/2024

6 Penyebab Benjolan di Payudara dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Benjolan di payudara dapat terbentuk karena berbagai faktor dan tidak selalu berkaitan dengan kanker payudara. Meski begitu, wajar jika Anda merasa khawatir dengan kemunculannya. Berikut informasi lengkap seputar benjolan payudara, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya.

Apa itu benjolan di payudara?

payudara tumbuh rambut

Benjolan di payudara adalah pertumbuhan suatu jaringan yang terjadi dalam payudara. Payudara memiliki berbagai jaringan dengan tekstur berbeda, mulai dari jaringan lemak, kelenjar, sampai jaringan ikat.

Berbagai jaringan ini mungkin berubah sehingga mengakibatkan pembentukan benjolan dalam berbagai ukuran yang terasa keras ataupun kenyal.

Benjolan pada payudara bisa muncul seiring siklus menstruasi atau masa menopause karena perubahan hormon. Namun, dalam beberapa kasus, benjolan bisa terus muncul dan tidak kunjung menghilang.

Tidak hanya pada wanita, ada pula kasus benjolan payudara pria meski kemungkinannya lebih kecil.

Sebagian besar benjolan ini tidak berbahaya, tapi tak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab sebenarnya.

Gejala benjolan di payudara

Benjolan payudara yang dirasakan tiap orang bisa berbeda. Akan tetapi, berikut berbagai gejala yang kerap ditemukan.

  • Benjolan bulat yang terasa lembut atau kencang.
  • Benjolan besar yang padat dan mudah digerakkan saat disentuh.
  • Perubahan ukuran payudara di satu atau kedua sisi.
  • Benjolan keras dan bentuknya tidak beraturan.
  • Benjolan muncul di payudara sebelah kanan, kiri, atau keduanya.

Sebagian besar benjolan yang terbentuk di payudara tidaklah berbahaya. Namun, berikut beberapa kondisi terkait benjolan yang perlu Anda waspadai.

  • Benjolan semakin kencang dan tidak dapat digerakkan.
  • Benjolan tidak hilang setelah 4 sampai 6 minggu.
  • Ada perubahan pada kulit payudara, seperti kemerahan, pengerasan kulit, atau kerutan.
  • Keluar cairan atau darah pada puting susu.
  • Perubahan posisi puting susu.
  • Benjolan menyebar ke sekitar ketiak.
  • Benjolan tidak hilang setelah haid.
  • Payudara berubah ukuran pada salah satu sisi saja.

Kapan harus ke dokter?

Jika benjolan yang muncul tidak juga mengecil atau terus menimbulkan rasa sakit, ini saatnya Anda memeriksakan diri ke dokter.

Pastikan untuk menyampaikan semua gejala yang Anda alami kepada dokter dan mengikuti tes yang direkomendasikan.

Penyebab benjolan di payudara

benjolan di payudara, benjolan di payudara kanan, benjolan di payudara kiri

Benjolan di payudara bisa diakibatkan oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya mungkin merupakan pengaruh hormon yang bisa hilang dengan sendirinya, tetapi ada pula yang menjadi ciri kanker.

Berikut merupakan penyebab umum terjadinya benjolan ini. 

1. Fibrokistik

Benjolan fibrokistik atau fibrokistik mammae biasanya muncul sebelum menstruasi dan mengecil dengan sendirinya setelah menstruasi berakhir.

Fibrokistik terbentuk akibat perubahan hormon selama masa ovulasi (pelepasan sel telur) dan umumnya tidak ditemukan lagi saat Anda memasuki periode menopause.

Fibrokistik mammae dialami oleh 50—60% wanita di seluruh dunia dengan rentang usia 20–50 tahun.

Menurut laman Stony Brook Cancer Center, konsumsi kopi teh, kola, cokelat, dan beberapa obat flu dapat memperbesar ukuran benjolan karena adanya bahan kimia yang disebut methylxanthines

2. Fibroadenoma

Fibroadenoma merupakan benjolan di payudara yang bisa terbentuk akibat perubahan hormon selama kehamilan, terapi hormon, dan menstruasi.

Benjolan ini akan terasa padat, mudah bergerak saat disentuh, dan tidak sakit saat ditekan. Fibroadenoma juga termasuk ke dalam jenis tumor jinak.

3. Papiloma intraduktal

Benjolan ini biasa ditemukan di dekat puting susu dan kerap disertai keluarnya cairan bening atau berdarah dari puting.

Benjolan yang muncul pun akan terasa bulat, padat, kencang, tetapi tidak nyeri.

4. Kista

Jika benjolan tersebut berada di sebelah kanan atau kiri Anda serta terasa bulat, halus, dan kencang, ini bisa menjadi pertanda kista.

Kista terbentuk akibat saluran susu yang membengkak dan berisi cairan. Kista payudara bisa berukuran besar atau kecil dengan tekstur lunak, tergantung isinya.

Kondisi ini paling sering dialami wanita berusia 30–60 tahun. Kista payudara mungkin muncul sebelum masa menstruasi dan menghilang setelahnya.

5. Cedera atau infeksi

Cedera parah pada saraf di sekitar payudara dapat meyebabkan benjolan. Kondisi ini juga dikenal sebagai sebagai nekrosis lemak karena memengaruhi jaringan lemak payudara.

Benjolan ini dapat terasa nyeri dan menyebabkan peradangan kulit karena luka yang ditimbulkannya.

6. Kanker payudara

Kanker payudara umumnya ditandai dengan benjolan yang terasa keras, tidak bisa digerakkan, terkadang nyeri, dan berukuran besar.

Benjolan ini biasa ditemukan pertama kali di bagian atas payudara dan menyebar luas hingga menyebabkan benjolan pada ketiak.

Diagnosis benjolan payudara

Untuk mengevaluasi lebih lanjut apakah benjolan tersebut merupakan tumor atau kanker, Anda perlu berkonsultasi kepada dokter.

Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter akan melakukan wawancara medis yang lengkap, lalu dilanjutkan dengan beberapa pemeriksaan klinis.

Pemeriksaan berikut ini bisa digunakan untuk mendeteksi benjolan di payudara sebelah kiri, kanan, maupun keduanya.

1. Mamografi

Mamografi merupakan prosedur pemeriksaan menggunakan rontgen dosis rendah untuk mendapatkan gambaran kondisi payudara dan perubahan yang terjadi pada jaringannya.

Prosedur ini paling sering dipilih untuk mendeteksi dini kanker dan sebaiknya dilakukan secara rutin jika Anda merupakan wanita berusia di atas 40 tahun dengan risiko kanker payudara yang tinggi.

2. USG payudara

USG payudara memanfaatkan gelombang ultrasound untuk melihat gambaran bagian dalam payudara.

Diagnosis ini sangat membantu untuk melihat apakah benjolan tersebut berisi jaringan padat atau cairan yang tidak bisa dilakukan mamografi. 

3. MRI payudara

Mesin MRI memanfaatkan magnet dan gelombang radio untuk melihat bagian dalam payudara.

MRI payudara merupakan pemeriksaan lanjutan jika hasil diagnosis dengan cara lain belum dapat disimpulkan.

4. Biopsi payudara

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam benjolan payudara untuk mengambil sampel jaringan. Sampel tersebut kemudian diperiksa dengan mikroskop.

Beberapa pilihan biopsi di antaranya:

  • biopsi bedah (surgical biopsy),
  • aspirasi jarum halus (fine-needle aspiration biopsy),
  • biopsi jarum inti (core needle biopsy), dan
  • biopsi dengan vakum (vacuum-assisted biopsy).

Pengobatan benjolan di payudara

benjolan payudara

Benjolan ini biasanya akan diobati berdasarkan penyebabnya. Benjolan yang terjadi akibat perubahan hormon biasanya menghilang dengan sendirinya dan tidak perlu diberi perawatan apa pun.

Sementara itu, berikut pilihan pengobatan untuk benjolan di payudara yang tidak kunjung hilang.

1. Lumpektomi

Lumpektomi merupakan prosedur pengangkatan jaringan abnormal yang ditemukan pada payudara.

Cara ini dilakukan dengan upaya tetap mempertahankan penampilan payudara karena tidak mengangkat semua bagian.

2. Krioterapi

Krioterapi merupakan cara pengangkatan benjolan dengan membekukan jaringan yang tumbuh. Dokter akan menyuntikkan nitrogen cair ke dalam benjolan dengan jarum khusus.

3. Penyedotan cairan

Cara ini kerap dilakukan untuk menghilangkan kista yang berisi cairan jika benjolan terus membesar atau menimbulkan rasa sakit.

4. Pengobatan kanker

Jika benjolan tersebut dideteksi sebagai kanker, Anda bisa melakukan perawatan sesuai saran dokter.

Beberapa pengobatan kanker payudara yang bisa dilakukan yakni masektomi, kemoterapi, radioterapi, atau lumpektomi jika kanker masih ada pada stadium awal.

Pencegahan benjolan payudara

Pada dasarnya, benjolan penyebab tumor atau kanker tidak dapat dicegah. Namun, Anda bisa melakukan pemeriksaan lebih dini supaya proses pengobatan bisa memberi hasil terbaik.

Cara terbaik untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini ialah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari ada-tidaknya benjolan di payudara. Saat melakukan SADARI, pastikan Anda melakukan pemeriksaan benjolan di payudara sebelah kanan, sebelah kiri, maupun keduanya.

Hal yang wajib Anda tahu!

  • Tidak semua benjolan adalah kanker.
  • Benjolan yang terjadi karena hormon tidak perlu diberi perawatan khusus.
  • Kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 10/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan