Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tahukah Anda ciri-ciri ketika hormon reproduksi di dalam tubuh wanita terlalu tinggi? Semua hal yang berlebihan tentu kurang baik, termasuk pada kadar hormon reproduksi (seperti estrogen dan testosteron) di dalam tubuh.
Jika kadar hormon tersebut di dalam tubuh wanita terlalu tinggi, hal ini bisa menimbulkan sejumlah gangguan dan perubahan tertentu pada tubuh. Yuk, ketahui ciri-ciri hormon tinggi pada wanita!
Kelebihan hormon estrogen berisiko menimbulkan gangguan pada tubuh.
Wanita perlu waspada jika mengalami ciri-ciri berikut ini, ada kemungkinan kadar hormon estrogen di dalam tubuh Anda tergolong tinggi.
Nyeri atau perdarahan hebat saat haid bisa disebabkan oleh adanya fibroid di dalam rahim.
Fibroid sendiri merupakan tumor jinak yang diduga dapat dipicu oleh berbagai kondisi, salah satunya kenaikan hormon estrogen di dalam tubuh.
Jika nyeri haid atau perdarahan disertai sering buang air kecil, nyeri punggun bagian bawah, konstipasi, dan sakit saat berhubungan seksual, maka dapat dicurigai akibat adanya fibroid di rahim.
Perubahan suasana hati atau mood swing dapat dipicu oleh hormon estrogen yang naik turun di dalam tubuh.
Ini karena hormon estrogen memiliki efek neurotransmitter di otak, termasuk serotonin, yaitu zat kimia yang meningkatkan suasana hati.
Kondisi ini umumnya terjadi sebagai sindrom pramenstruasi (PMS) atau depresi selama perimenopause dan menopause.
Hormon estrogen yang lebih tinggi dari normal bisa membuat tubuh menyimpan lebih banyak cairan, memengaruhi kerja ginjal, dan menurunkan penyerapan lemak di sistem pencernaan.
Kondisi-kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa kembung atau begah di perut.
Perut kembung akibat kenaikan hormon estrogen sering kali terjadi menjelang haid. Namun, ini juga bisa menjadi gejala menopause.
Saat hormon estrogen meningkat, perubahan pada payudara juga bisa terjadi. Bahkan, kondisi ini juga bisa memicu terjadinya kanker payudara.
Pertumbuhan kanker di payudara bisa ditandai dengan timbul rasa nyeri di payudara. Nyeri tanda kanker biasanya selalu timbul menjelang atau saat menstruasi.
Selain nyeri pada bagian tertentu di payudara, kanker payudara akibat kadar estrogen tinggi juga bisa ditandai dengan adanya benjolan yang terasa di payudara.
Peningkatan hormon estrogen bisa membuat jaringan di payudara menebal dan membentuk benjolan atau kista.
Saat tubuh kelebihan hormon etrogen, ukuran payudara juga bisa membesar dibandingkan sebelumnya.
Ini karena hormon estrogen bisa memicu penebalan jaringan lemak di payudara, sehingga memengaruhi ukurannya.
Meski bisa menunjang penampilan, perlu diingat bahwa kadar estrogen tinggi di dalam tubuh bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Sama halnya seperti hormon estrogen, kelebihan hormon testosteron juga dapat menimbulkan gangguan pada tubuh.
Itu sebabnya, penting unuk mengenali ciri ketika kadar hormon ini di dalam tubuh wanita terlalu tinggi.
Bila kadar hormon testosteron tinggi pada wanita, ciri-ciri yang muncul biasanya sebagai berikut.
Kadar hormon testosteron wanita yang terlalu tinggi bisa menghambat produksi sel telur di dalam ovarium.
Akibatnya, siklus haid bisa terganggu dan menjadi tidak teratur. Haid bisa terjadi beberapa bulan sekali atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
Saat haid terjadi, perdarahan yang keluar dari vagina juga bisa menjadi terlalu banyak.
Pertumbuhan rambut berlebih atau hirsutisme dapat menjadi ciri-ciri hormon testosteron tinggi pada wanita.
Ini terutama jika peningkatan hormon testosteron dipicu oleh kelenjar adrenalin.
Hirsutisme dapat ditandai dengan pertumbuhan rambut di wajah, leher, dada, perut, punggung bawah, bokong, atau paha.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, peningkatan hormon testosteron bisa mengganggu pembentukan sel telur.
Selain menyebabkan haid tidak teratur, hal ini juga bisa membuat kesuburan pada wanita terganggu.
Jika tidak ada sel telur, maka tidak ada yang bisa dibuahi oleh sperma, sehingga kehamilan tidak dapat terjadi.
Ciri-ciri hormon testosteron tinggi pada wanita bisa ditandai dengan timbulnya jerawat.
Ini karena hormon testosteron memicu kelenjar sebaceous menghasilkan lebih banyak sebum di kulit. Akibatnya, kulit akan lebih rentan terhadap bakteri penyebab jerawat.
Pada wanita, kadar hormon testosteron yang tinggi bisa ditandai ciri-ciri fisik berupa klitoris yang lebih besar dari ukuran normal. Ini bisa disebut juga dengan klitoromegali.
Klitoris sendiri secara umum akan membesar saat terangsang secara seksual atau selama orgasme. Namun setelah itu, bagian dari kelamin ini akan kembali ke ukuran normal.
Sementara pada klitoromegali, klitoris akan membengkak untuk waktu yang lebih lama, sekitar seminggu atau lebih.
Berbanding terbalik dengan hirsutisme, ciri-ciri fisik lainnya yang menandakan hormon testosteron tinggi pada wanita yaitu terjadinya kebotakan rambut.
Dilansir dari American Hair Loss Association, tingginya kadar testosteron bisa memengaruhi kesehatan folikel rambut, sehingga menyebabkan kerusakan dan pada akhirnya mati.
Hal ini membuat rambut lebih mudah rontok dan tidak dapat tumbuh lagi.
Wanita dengan hormon testosteron lebih tinggi umumnya memiliki ciri-ciri berupa massa pada otot yang lebih besar dibandingkan dengan wanita lainnya.
Bukan hanya ukuran, kekuatan otot juga akan meningkat. Bahkan, menurut jurnal Endocrine Connections, ukuran dan kekuatan otot tersebut bisa berkembang hingga sama dengan kemampuan otot pria.
Kondisi ini juga bisa membuat penampilan tubuh menyerupai tubuh pria.
Kebalikan dari efek hormon estrogen, peningkatan hormon testosteron justru bisa menyebabkan ukuran payudara mengecil.
Ini karena hormon testosteron memicu penurunan jaringan kelenjar payudara dan jaringan adiposa secara keseluruhan.
Maka itu, ciri-ciri fisik pada wanita dengan hormon testosteron tinggi yaitu ukuran payudara juga akan berkurang sesuai dengan jumlah jaringan payudara.
Hormon testosteron diketahui berperan dalam membuat pita suara lebih tebal dan panjang pada pria. Hal inilah yang menyebabkan suara pria lebih berat dari wanita.
Jika wanita kelebihan hormon testosteron, pita suara juga bisa mengalami penebalan dan lebih panjang. Akibatnya, suara wanita akan menjadi lebih berat.
Itu adalah beberapa gangguan kesehatan yang bisa ciri-ciri hormon tinggi pada wanita. Jika gangguan tersebut terus dibiarkan, hal ini bisa membuat kondisi bertambah parah dan memicu kondisi yang lebih serius, seperti kanker payudara.
Oleh karena itu, penanganan secara medis perlu dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan hormon di dalam tubuh.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
IklanApakah artikel ini membantu?
IklanIklan
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar