backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Radang Ginjal (Nefritis)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Radang Ginjal (Nefritis)

Definisi radang ginjal

Radang ginjal adalah kondisi ketika ginjal mengalami peradangan. Kondisi yang disebut nefritis ini umumnya melibatkan organ ginjal seperti glomeruli, tubulus, dan jaringan interstisial. 

Ada banyak hal yang menjadi penyebab nefritis, mulai dari infeksi, gangguan autoimun, hingga munculnya zat asing dalam tubuh. 

Nefritis dibagi lagi menjadi beberapa jenis yang membedakan gejala, penyebab, lokasi peradangan, hingga cara mengobatinya. Itu sebabnya, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa mereka tengah mengalami nefritis. 

Seberapa umum radang ginjal? 

Radang ginjal dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit ginjal ini. 

Silakan diskusikan dengan dokter terkait faktor-faktor risiko peradangan ginjal yang perlu Anda ketahui dan hindari. 

Jenis radang ginjal

Berikut ini beberapa jenis radang ginjal beserta masing-masing gejala dan penyebabnya.

Glomerulonefritis

Salah satu jenis radang ginjal yang cukup sering dijumpai yaitu glomerulonefritis. Glomerulonefritis merupakan kondisi ketika peradangan menyerang salah satu bagian ginjal Anda, yakni glomeruli. 

Penyakit ginjal yang satu ini bisa masuk ke tahap kronis maupun akut dan menyebabkan hilangnya protein dari darah. Bahkan, glomerulonefritis juga dapat menyebabkan kebocoran sel darah putih dan merah dari darah ke urine. 

Masalah pada glomeruli ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi, gangguan autoimun, dan penyakit penyerta, seperti nefropati diabetik. Beberapa gejala glomerulonefritis yang perlu Anda waspadai meliputi: 

  • kaki bengkak, 
  • warna urine tampak keruh atau berdarah, 
  • mual, 
  • sesak napas, 
  • tekanan darah tinggi, 
  • sakit perut, hingga
  • kejang. 

Nefritis interstisial

Selain glomerulonefritis, jenis nefritis lainnya yakin nefritis interstitial. Peradangan ginjal ini terjadi pada sel ginjal yang bukan merupakan bagian dari pengumpul cairan. 

Bila dibiarkan, nefritis interstisial dapat memicu gagal ginjal akut. Penyebab penyakit radang ginjal ini disebabkan oleh reaksi alergi atau efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, obat NSAID, atau acetaminophen. 

Sejumlah gejala nefritis interstitial yang perlu Anda perhatikan antara lain: 

Penyakit Berger

Penyakit Berger atau nefropati IgA merupakan radang ginjal yang sedikit mirip dengan glomerulonefritis. Pasalnya, penyakit Berger terjadi pada glomeruli. 

Kondisi ini disebabkan oleh darah dan protein yang masuk ke urine akibat penyaringan limbah yang tak berfungsi dengan baik. Gejala penyakit Berger di antaranya: 

Sayangnya, penyakit ini tidak dapat dicegah dan belum ada obat yang dapat mengatasi radang ginjal yang satu ini. Dokter biasanya akan memberikan obat untuk meredakan gejala, seperti obat tekanan darah dan vitamin E

Pielonefritis

Dibandingkan jenis nefritis lainnya, pielonefritis merupakan infeksi saluran kemih yang berpindah ke pyelum, yaitu panggul ginjal. Itu sebabnya, penyakit ini termasuk jenis nefritis. 

Pielonefritis biasanya disebabkan oleh batu ginjal, infeksi kandung kemih, dan adanya kerusakan pada saluran kemih. Anda mungkin mengalami peradangan ginjal yang satu ini bila mengalami gejala berupa: 

Lupus nefritis

Tak hanya infeksi, sistem imun manusia yang terganggu juga dapat menjadi penyebab radang ginjal dan mengakibatkan lupus nefritis. Penyebab pastinya belum diketahui. 

Meski begitu, ada beberapa faktor yang mungkin menjadi risiko seseorang terhadap penyakit ini. Sebagai contoh, jenis kelamin, keturunan, menderita penyakit infeksi virus, hingga faktor lingkungan. 

Lupus nefritis biasanya memicu sejumlah gejala seperti: 

  • pembengkakan pada kaki dan lengan,
  • tekanan darah tinggi, dan
  • urine berwarna gelap.

Komplikasi

Dilansir dari Kidney Health Austria, beberapa jenis radang ginjal memiliki risiko komplikasi yang cukup kecil. Meski begitu, kebanyakan pasien nefritis mempunyai setidaknya satu dari beberapa masalah yang berkaitan dengan ginjal, seperti: 

  • darah pada urine (hematuria), 
  • protein dalam urine (proteinuria), 
  • tekanan darah tinggi (hipertensi), 
  • kolesterol tinggi yang bisa menjadi pemicu stroke dan penyakit jantung
  • anemia, hingga
  • gagal ginjal.

Beberapa komplikasi di atas akan terjadi tergantung seberapa peradangan menyerang ginjal Anda. Bila Anda merasakan salah satu atau lebih gejala radang ginjal, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengurangi risiko komplikasi tersebut. 

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini? 

Sebelum pengobatan radang ginjal ditentukan, dokter akan memeriksa gejala dan riwayat kesehatan yang Anda alami. Setelah pemeriksaan fisik selesai, Anda mungkin akan menjalani tes tambahan tergantung gejala yang dialami. 

Beberapa pemeriksaan tambahan untuk mendeteksi radang ginjal antara lain: 

Semakin cepat nefritis terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhan yang Anda miliki. Hal ini juga membantu mengurangi risiko komplikasi penyakit ginjal lainnya yang bisa mengancam jiwa. 

Apa saja pilihan obat dan pengobatan radang ginjal? 

Cara mengobati radang ginjal bergantung pada jenis penyakit peradangan yang Anda alami. Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan khusus untuk mengobati maupun meredakan gejala masalah ginjal ini. 

Di bawah ini beberapa pilihan pengobatan yang biasanya dianjurkan oleh dokter berdasarkan jenis radang ginjalnya. 

Glomerulonefritis

Glomerulonefritis merupakan peradangan ginjal yang tidak dapat disembuhkan. Itu sebabnya, dokter akan memberikan obat-obatan yang dapat meredakan gejala yang dialami dan mengurangi risiko komplikasi, seperti: 

  • obat untuk mengendalikan tekanan darah, 
  • antibiotik, 
  • kortikosteroid dan imunosupresi, dan
  • pil air (diuretik). 

Pada kasus yang parah, pengobatan radang ginjal membutuhkan dialisis dan transplantasi ginjal ketika sudah memasuki tahap gagal ginjal. 

Nefritis interstitial

Tidak jauh berbeda dengan pengobatan radang ginjal lainnya, cara mengobati nefritis interstitial akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. 

Bila disebabkan oleh obat-obatan, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat tersebut. Jika sudah mengalami gejala sedang, Anda mungkin akan membutuhkan obat-obatan lain seperti: 

  • kortikosteroid, seperti prednison, 
  • siklofosfamid, atau
  • antibiotik berdasarkan jenis infeksi yang menjadi penyebabnya. 

Pielonefritis

Kabar baiknya, banyak pasien pielonefritis yang dapat sembuh total. Hanya saja, Anda harus mendapatkan pengobatan yang tepat, seperti: 

Lupus nefritis

Dokter biasanya akan mengobati lupus nefritis dengan obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan menyerang dan merusak ginjal. Sederet pilihan cara mengobati radang ginjal yang satu ini meliputi: 

  • kortikosteroid, seperti prednison
  • obat penghambat sistem imun, seperti siklofosfamid atau mikofenolat mofetil,
  • obat darah tinggi, seperti ACE inhibitor, 
  • pil air (diuretik), dan
  • obat penghambat saluran kalsium (channel calcium blocker). 

Sebelum menjalani pengobatan yang disebutkan, sebaiknya bicarakan dengan dokter bila Anda pernah mengonsumsi ibuprofen atau aspirin. Pasalnya, kedua obat tersebut tidak dianjurkan oleh pasien penyakit ginjal. 

Pengobatan di rumah

Guna mendukung pengobatan dari dokter, Anda perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Hal ini bertujuan membantu meringankan fungsi ginjal yang sudah terbebani oleh peradangan. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengalami radang ginjal yakni: 

Intinya, Anda perlu menjaga fungsi ginjal dengan baik guna mencegah komplikasi radang ginjal. 

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan diskusikan dengan dokter dan ahli gizi untuk memahami solusi yang tepat bagi Anda. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan