backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Kenali Fungsi Kaporit dan Potensi Efek Sampingnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 20 jam lalu

    Kenali Fungsi Kaporit dan Potensi Efek Sampingnya

    Kaporit atau calcium hypochlorite merupakan senyawa yang umum digunakan sebagai pembersih untuk air di kolam renang. Namun, ternyata fungsinya tak sebatas itu saja. Yuk, ketahui fungsi kaporit dalam kehidupan sehari-hari serta bahaya efek sampingnya.

    Apa saja fungsi kaporit?

    Kaporit, juga dikenal sebagai kalsium hipoklorit (Ca(ClO)₂), adalah senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai desinfektan dan agen pemutih. 

    Kaporit umumnya berbentuk bubuk putih yang akan terpecah di dalam air menghasilkan oksigen dan gas klorin yang berbau menyengat.

    Senyawa ini larut dalam air dan melepaskan klorin, yang berfungsi sebagai agen pengoksidasi kuat dan disinfektan.

    Karena sifatnya sebagai desinfektan kuat, kaporit sering digunakan dalam berbagai aspek di kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa fungsi kaporit dalam kehidupan sehari-hari dan dunia medis.

    1. Desinfeksi air minum

    minum air putih setelah bangun tidur

    Kaporit sering digunakan untuk mendesinfeksi air minum dengan membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme patogen lainnya yang dapat menyebabkan penyakit.

    Kaporit efektif membunuh berbagai jenis bakteri patogen seperti Escherichia coli, Salmonella, dan Vibrio cholerae yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, dan tifus.

    2. Untuk membersihkan peralatan medis

    Kaporit juga digunakan untuk mensterilkan peralatan medis, terutama di klinik dan rumah sakit, untuk mencegah infeksi silang.

    Permukaan di fasilitas kesehatan sering dibersihkan dengan larutan kaporit untuk membunuh patogen dan menjaga lingkungan steril.

    3. Mencegah wabah penyakit

    Di daerah dengan sanitasi yang buruk atau dalam situasi darurat seperti bencana alam, kaporit dapat digunakan untuk mendesinfeksi sumber air minum dengan cepat.

    Dalam situasi darurat, waktu adalah faktor penting. Kaporit dapat mendesinfeksi air dengan waktu kontak yang relatif singkat (sekitar 30 menit) sehingga air dapat segera digunakan.

    4. Pemutih pakaian

    Kaporit juga berfungsi untuk pemutih pakaian karena efektif menghilangkan noda membandel seperti noda teh, kopi, darah, dan keringat yang sulit dihilangkan dengan deterjen biasa. 

    Kalsium hipoklorit bekerja dengan cara mengoksidasi molekul noda, memecahnya, dan membuatnya lebih mudah dihilangkan.

    5. Desinfeksi kolam renang

    Fungsi kaporit di kolam renang yaitu untuk desinfeksi kolam renang. Kaporit efektif dalam membunuh berbagai mikroorganisme patogen

    Selain itu, kaporit juga membantu mencegah pertumbuhan alga yang dapat menyebabkan kolam menjadi hijau dan licin. Kaporit juga menjaga air kolam tetap jernih dan bersih dengan memecah partikel organik yang dapat menyebabkan air keruh. 

    Apakah air yang diberi kaporit boleh diminum?

    Air yang diberi kaporit boleh diminum asalkan dosis yang digunakan sesuai dengan standar yang telah ditentukan untuk desinfeksi air minum.

    Bahaya paparan kaporit untuk kesehatan

    Meski memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari dan medis, paparan berlebihan pada kaporit justru dapat membawa potensi efek samping pada kesehatan.

    Berikut ini bahaya kaporit yang harus diwaspadai.

    1. Iritasi mata

    Ketika bereaksi dengan zat-zat organik seperti urine dan keringat para perenang, klorin akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorida. 

    Senyawa nitrogen triklorida dapat menyebabkan iritasi pada membran-membran mucus (lendir), sehingga memicu iritasi mata

    2. Infeksi kulit

    Bahaya kaporit juga dapat menyebabkan rasa terbakar pada kulit, ruam merah, hingga infeksi kulit. Kondisi ini juga sering disebut dengan alergi kaporit.

    Hal ini karena klorin yang bereaksi dengan materi organik akan menghasilkan zat-zat beracun yang merusak kulit. Anak-anak jauh lebih rentan mengalami efek buruk akibat toksin dari kaporit pada kolam renang.

    3. Gangguan sistem pernapasan

    Menelan air kaporit juga dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan. Klorin dalam kaporit dapat menyebabkan penyakit epiglottitis, yaitu pembengkakan epiglotis yang mengganggu proses pernapasan. 

    Penyakit-penyakit pernapasan akibat berenang cenderung lebih banyak terjadi pada seseorang yang berenang pada kolam renang indoor dengan sirkulasi udara yang buruk karena udara pada kolam renang indoor akan dipenuhi oleh gas klorin.

    4. Kerusakan dan perubahan warna gigi

    gigi kuning

    Bahaya kaporit juga dapat membuat gigi kuning. Hal ini tertulis dalam salah satu penelitian dalam jurnal Canadian journal of dental hygiene. Penelitian dilakukan pada 21 peserta yang berenang 5 kali setiap minggu dengan durasi 1 – 2 jam.

    Hasil penelitian mengatakan bahwa seluruh peserta mengalami noda gigi padahal 85% dari peserta menyikat gigi 2 – 3 kali sehari. 

    5. Masalah sistem pencernaan

    Bahaya menelan air di kolam renang juga bisa menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pencernaan. Gangguan paling umum yang diderita seseorang sesaat setelah menelan air kaporit adalah rasa terbakar di tenggorokan. 

    Jika jumlah kaporit yang tertelan cukup banyak, maka bisa terjadi kerusakan pada jaringan-jaringan di dalam tubuh, terutama sepanjang jalur pencernaan.

    Klorin adalah desinfektan yang efektif digunakan sehari-hari, tetapi paparan berlebihan dapat menyebabkan gangguan serius pada sistem pernapasan serta iritasi mata dan kulit.

    Penggunaan yang tepat, pemantauan rutin, dan pemakaian dengan dosis yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko efek samping yang mungkin terjadi.

    Selain itu, diperlukan beberapa perlindungan saat berenang, seperti menggunakan kacamata renang, sumbat hidung, serta harus berhati-hati dalam membuka mulut ketika berenang agar tidak menelan terlalu banyak air kolam renang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 20 jam lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan