backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

17

Tanya Dokter
Simpan

Belum Tentu Kanker, Ini 7 Penyebab Benjolan di Bawah Dagu

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Belum Tentu Kanker, Ini 7 Penyebab Benjolan di Bawah Dagu

    Sebagian besar orang khawatir saat menemukan benjolan di bawah dagu yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Tak hanya mengganggu penampilan, benjolan juga bisa berpengaruh pada proses makan, minum, dan bicara.

    Lalu, apa sebenarnya penyebab dari kondisi ini? Adakah cara menghilangkan benjolan di bawah dagu yang ampuh?

    Penyebab umum benjolan di bawah dagu

    Beberapa orang mungkin melakukan diagnosis sendiri (self-diagnosis) saat mengetahui ada benjolan pada dagu. Umumnya, banyak yang mengaitkan kondisi ini dengan tumor ganas atau kanker.

    Pada dasarnya, benjolan di bawah leher bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit. Akan tetapi, kondisi ini sebetulnya cukup umum terjadi dan belum tentu berbahaya.

    Penting bagi Anda untuk mengetahui kondisi atau penyakit yang menyebabkan kemunculan benjolan pada dagu seperti berikut ini.

    1. Jerawat

    jerawat di dagu

    Perubahan hormon umumnya memengaruhi pertumbuhan jerawat pada dagu dan garis rahang. Ini lebih banyak ditemui pada perempuan selama pubertas atau menstruasi.

    Dibandingkan bagian wajah lain, jerawat di dagu cenderung lebih dalam, besar, dan meradang. Itulah sebabnya, kondisi ini bisa menimbulkan benjolan pada dagu.

    2. Pembengkakan kelenjar getah bening

    Benjolan di bawah dagu juga disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati). Kelenjar ini mengandung sel darah putih untuk melawan infeksi atau penyakit.

    Kelenjar getah bening yang bekerja lebih keras untuk melawan infeksi dapat membengkak saat tubuh Anda terserang penyakit. Benjolan ini biasanya terasa lunak, tetapi tetap sakit saat disentuh.

    3. Gondok

    perbedaan gondok dan gondongan

    Benjolan akibat penyakit gondok mungkin terasa hingga ke bawah dagu. Gondok disebabkan oleh pembesaran kelenjar tiroid yang terletak pada pangkal leher, tepatnya di bawah jakun.

    Umumnya, benjolan gondok tidak terasa begitu sakit. Akan tetapi, benjolan bisa membuat Anda susah bernapas, berbicara, hingga menelan makanan bila ukurannya terlalu besar.

    4. Gondongan

    Sebagian orang sering memakai istilah gondok dan gondongan secara bergantian. Meski sama-sama bisa menyebabkan bengkak pada dagu dan leher, kedua penyakit ini sebetulnya berbeda.

    Gondongan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh paramyxovirus. Penyakit ini menyerang kelenjar parotis, yakni salah satu kelenjar air liur yang terletak di bagian depan telinga.

    5. Abses gigi

    Umumnya, abses gigi dapat terbentuk pada kasus kerusakan gigi yang cukup parah. Infeksi bakteri bisa membentuk abses atau benjolan berisi nanah pada area sekitar gigi dan gusi.

    Benjolan ini mungkin terasa hingga dagu dan garis rahang Anda. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri berdenyut yang parah, serta mungkin melebar hingga telinga dan leher.

    6. Peradangan kelenjar air liur

    sialadenitis

    Peradangan kelenjar air liur (sialadenitis) bisa menyebabkan benjolan di bawah dagu. Pasalnya, kondisi ini biasanya menyerang kelenjar submandibular yang terletak pada rahang bawah.

    Gangguan ini lebih umum ditemui pada kelompok orang yang rentan mengalami dehidrasi. Ini juga bisa terjadi akibat komplikasi batu kelenjar ludah (sialolithiasis).

    7. Tumor jinak

    Benjolan di bawah dagu juga bisa disebabkan oleh tumor jinak. Berbeda dengan kanker, tumor jinak biasanya tidak berbahaya karena tidak menyebar ke bagian tubuh lain.

    Beberapa jenis pertumbuhan tumor jinak yang mungkin Anda alami yakni sebagai berikut.

    • Kista: kantung berisi cairan yang terbentuk selama infeksi.
    • Lipoma: benjolan lunak akibat pertumbuhan sel lemak di bagian bawah kulit.
    • Fibroma: benjolan bulat yang lunak atau keras yang memengaruhi jaringan ikat.

    Bagaimana cara menghilangkan benjolan di bawah dagu?

    diagnosis sialadenitis

    Cara menghilangkan benjolan di bawah dagu tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

    Sebagian kasus benjolan umumnya mengempis dan hilang sendirinya. Jika disebabkan infeksi, dokter Anda akan meresepkan obat antibiotik atau antivirus tergantung penyebabnya.

    Meski begitu, cara mengobati benjolan di bawah dagu yang paling tepat ialah dengan konsultasi dengan dokter. Terlebih bila Anda mencurigainya sebagai tumor atau kanker.

    Dokter akan menganjurkan biopsi pada benjolan tersebut. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sedikit sampel jaringan untuk menguji ada-tidaknya sel kanker.

    Dokter mungkin akan membiarkannya bila benjolan berupa tumor jinak. Operasi bisa dilakukan, terutama bila benjolan mengganggu penampilan dan fungsi rahang.

    Pembedahan akan disarankan bila benjolan ini bersifat kanker. Kemoterapi dan radioterapi juga dilakukan guna mengobati dan mencegah kanker menyebar ke bagian tubuh lain.

    Jika memiliki kekhawatiran terhadap kondisi ini, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk memperoleh diagnosis dan perawatan yang tepat.

    Kapan gejala harus diperiksakan ke dokter?

    • Kesulitan menelan makanan atau minuman.
    • Kehilangan kemampuan untuk menggerakkan rahang.
    • Benjolan terasa keras dan tidak menyakitkan.
    • Demam tinggi lebih dari 39°C.
    • Rasa sakit menetap dan memburuk dalam beberapa hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan