backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Keratin dan Kegunaannya untuk Rambut Sehat

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 12/12/2023

Keratin dan Kegunaannya untuk Rambut Sehat

Saat memilih produk perawatan rambut, Anda pasti sudah akrab dengan berbagai produk yang bertuliskan keratin di labelnya. Begitu juga ketika Anda pergi ke salon, ada beberapa tempat yang menawarkan perawatan keratin untuk rambut. Lantas, apa itu keratin dan apa manfaat yang diberikan untuk rambut?

Apa itu keratin?

Keratin adalah jenis protein yang ada pada rambut, kulit, kuku, serta organ dalam dan kelenjar. Keratin berfungsi membentuk dan melindungi bagian-bagian tersebut.

Perawatan rambut dengan keratin dapat membuat rambut terlihat lebih halus dan mudah diatur. Zat ini juga dapat digunakan pada berbagai jenis rambut, baik rambut lurus, bergelombang, atau keriting.

Selain dari sel-sel tubuh, keratin bisa didapatkan dari bulu, tanduk, dan wol dari berbagai hewan. Bagian hewan tersebut kemudian diolah menjadi bahan untuk produk perawatan rambut keratin.

Protein ini tidak mudah tergores atau robek bila dibandingkan dengan sel tubuh lain. Karena itulah, beberapa orang percaya suplemen atau produk yang mengandung keratin dapat membantu memperkuat dan membuat rambut sehat.

Jenis-jenis keratin

jenis sisir rambut sisir sasak

Sebenarnya, ada 54 jenis keratin berbeda yang tersebar dalam folikel rambut dan seluruh tubuh. Namun, secara garis besar, keratin terbagi menjadi alfa dan beta.

Keratin alfa adalah bentuk bentuk keratin eksklusif yang ditemui pada bulu manusia atau mamalia lainnya. Jenis keratin ini terbagi lagi menjadi tipe 1 dan tipe 2.

Tipe 1 merupakan jenis keratin lebih kecil dan punya tingkat keasaman (pH) yang asam, berfungsi untuk menjaga kesehatan sel epitel yang merupakan penghalang antara bagian luar dan bagian dalam tubuh.

Jenis keratin tipe 2 lebih besar dari tipe 1 dan memiliki pH yang netral. Tugasnya membantu menyeimbangkan perpaduan antara tipe 1 dan tipe 2 saat memproduksi protein.

Sementara itu, keratin beta yaitu jenis yang teksturnya lebih keras sehingga hanya ditemui pada burung dan reptil.

Apa perbedaan keratin dan smoothing?

Kedua perawatan rambut menggunakan bahan yang berbeda. Perawatan rambut smoothing menggunakan produk kimia khusus untuk meluruskan rambut, sedangkan perawatan keratin menggunakan cairan keratin.

Apa saja manfaat keratin?

Di bawah ini berbagai manfaat yang bisa Anda dapatkan dari perawatan keratin.

1. Membuat rambut halus dan bersinar

Keratin paling dikenal akan khasiatnya yang dapat melembutkan rambut dan membuat rambut terlihat bersinar. Keratin bekerja dengan menghaluskan sel-sel pada folikel tumpang tindih yang dapat membuat rambut menjadi kusut.

Melalui perawatan keratin, rambut yang mengering akan terlihat berkilau. Keratin juga dapat mengurangi tampilan ujung yang bercabang. Meski demikian, efek dari perawatan keratin biasanya bertahan selama 2 – 6 bulan, tergantung pada kondisi rambut.

2. Rambut menjadi lebih mudah diatur

anatomi rambut

Manfaat selanjutnya, keratin bisa membuat rambut Anda jadi lebih mudah diatur, terutama bila rambut Anda termasuk tebal dan kusut.

Keratin membantu rambut Anda menjadi lebih cepat kering setelah keramas sehingga Anda tak perlu menggunakan hair dryer atau pengering rambut terlalu lama.

3. Bantu penumbuhan rambut

Tak hanya membuat rambut menjadi lebih kuat, perawatan dengan keratin juga dapat membantu menumbuhkan rambut dengan lebih cepat.

Studi dalam jurnal Communication Biology mengungkapkan bahwa pengaplikasian keratin pada rambut dapat membantu meningkatkan pertumbuhan rambut.

Namun, percobaan ini masih dilakukan pada tikus, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efeknya pada manusia.

Risiko perawatan keratin

Meski memiliki banyak kelebihan, keratin dapat menimbulkan berbagai risiko efek samping, di antaranya sebagai berikut.

  • Hyperkeratosis: hiperkeratosis terjadi ketika kulit mengalami penebalan di area tertentu, misalnya pada telapak kaki, siku, atau lutut.
  • Keratosis pilaris: kondisi ini disebut juga penyakit kulit ayam (lichen planus), di mana kelebihan keratin menimbulkan peradangan pada kulit lengan dan kaki.
  • Mengandung zat berbahaya: kebanyakan produk keratin mengandung zat bernama formaldehyde yaitu gas menyengat yang bila dihirup atau dioleskan terlalu banyak pada kulit dapat menimbulkan iritasi atau menyebabkan batuk dan napas mengi.
  • Efek samping keratin lainnya dapat berupa sakit kepala, pusing, serta mual karena pemakaian produk keratin yang mengandung formaldehida.

    Oleh karena itu, gunakan produk keratin dengan bijak. Bila Anda tak yakin,lebih baik lakukan perawatan di salon atau klinik kecantikan dengan bantuan tenaga profesional. 

    Pemakaian suplemen keratin juga sebetulnya tidak diperlukan bila Anda tidak mengalami defisiensi. Anda cukup mendapat asupannya dari makanan sumber protein seperti telur, ikan berlemak, dan bawang bombai.

    Itulah ulasan mengenai keratin, mulai dari pengertian, jenisnya, manfaat, serta risiko efek samping yang mungkin muncul dari perawatan rambut dengan keratin. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 12/12/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan