Ganti kuku atau kuku mengelupas merupakan sebuah gangguan pada kuku yang bisa terjadi karena beberapa hal. Penyebab umumnya yaitu cedera, tetapi bisa juga disebabkan oleh paparan zat kimia atau kondisi kesehatan lain.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Ganti kuku atau kuku mengelupas merupakan sebuah gangguan pada kuku yang bisa terjadi karena beberapa hal. Penyebab umumnya yaitu cedera, tetapi bisa juga disebabkan oleh paparan zat kimia atau kondisi kesehatan lain.
Kuku adalah bagian tubuh yang terbuat dari keratin, yakni sejenis protein yang bisa dijumpai pada rambut.
Umumnya, kuku membutuhkan sekitar enam bulan agar bisa tumbuh memenuhi permukaan jari. Bila kuku terdiri dari banyak lapisan keras dan mengelupas, kekuatannya akan melemah dan terbelah dua.
Kondisi ini dikenal dalam dunia kesehatan sebagai onychoschizia alias ganti kuku atau kuku yang mengelupas.
Ganti kuku dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia dan jenis kelamin. Namun, kondisi ini bisa dicegah dengan menghindari sejumlah faktor risiko.
Diskusikan dengan dokter terkait faktor risiko yang dapat menyebabkan kuku mengelupas.
Umumnya, ganti kuku tidak memicu sejumlah gejala yang berbahaya. Namun, beberapa orang mengaku bahwa kuku yang mengelupas terkadang disertai dengan gejala lainnya.
Berikut ini beberapa gejala tambahan ganti kuku berdasarkan penyebabnya.
Anemia adalah kondisi di mana tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin yang rendah dalam darah.
Gejala tambahan anemia yang dapat terjadi bersamaan dengan ganti kuku meliputi nyeri dada, kelelahan, dan sesak napas.
Gejala lainnya yaitu sakit kepala, tangan atau kaki terasa dingin, lidah terasa sakit, kulit pucat, dan perubahan nafsu makan.
Dehidrasi dapat menjadi faktor yang menyebabkan ganti kuku.
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi, yang dapat mengakibatkan berbagai gejala, termasuk gangguan pada kuku.
Gejala tambahan dehidrasi yang dapat terjadi bersamaan dengan kuku yang mengelupas meliputi mulut, mata, dan kulit terasa kering, kehausan, dan jarang buang air kecil.
Warna urine kuning tua, pusing, dan kelelahan juga kerap dialami saat sedang dehidrasi.
Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan jumlah hormon tiroid yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Kondisi ini dapat memengaruhi pertumbuhan kuku dan menyebabkan perubahan pada tekstur atau struktur kuku.
Gejala tambahan yang dapat terjadi bersamaan dengan kuku yang mengelupas akibat hipotiroidisme meliputi jarang berkeringat, kulit kering, sembelit, dan susah fokus.
Ganti kuku juga mungkin dapat berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk penyakit paru-paru.
Meskipun tidak selalu menjadi gejala utama, perubahan pada kuku bisa memberikan petunjuk tambahan tentang kondisi kesehatan seseorang.
Gejala tambahan yang bisa terjadi bersamaan dengan kuku yang mengelupas akibat penyakit paru-paru yaitu batuk kronis selama berbulan-bulan, sesak napas, mengi, batuk darah, dan sakit dada tanpa sebab.
Meskipun tidak selalu menjadi gejala utama, perubahan pada kuku bisa jadi tanda dari masalah kesehatan tertentu, termasuk masalah ginjal.
Gejala tambahan yang bisa terjadi bersamaan dengan kuku yang mengelupas akibat masalah ginjal berupa penurunan berat badan, kulit gatal, dan lebih sering buang air kecil.
Gejala lainnya berupa susah tidur, darah dalam urine, dan kram otot.
Kuku yang mengelupas biasanya jarang membutuhkan penanganan medis segera. Namun, ganti kuku yang disertai dengan rasa nyeri atau perdarahan selain ketika mengelupas mungkin memerlukan pengobatan dari dokter.
Jika Anda mengalaminya, segera datangi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penangan yang tepat.
Umumnya, perubahan abnormal pada kuku merupakan salah satu pertanda bahwa tubuh tengah mengalami gangguan tertentu.
Berikut ini sejumlah kondisi yang mungkin menjadi penyebab ganti kuku.
Trauma atau cedera pada kuku bisa membuat lapisan kuku terlepas. Berbagai aktivitas yang mungkin memicu cedera dan menyebabkan pergantian kuku antara lain:
Kuku yang sering terpapar bahan kimia, seperti cairan pembersih kamar mandi, berisiko lebih besar mengalami pengikisan.
Bahkan, ganti kuku juga kerap terjadi pada Anda yang sering membersihkan cat kuku dengan aseton karena bisa menyebabkan kerusakan kuku.
Salah satu komplikasi penyakit hipotiroidisme adalah kuku yang terkelupas. Hipotiroidisme merupakan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan hormon tiroid.
Akibatnya, fungsi tubuh pun tidak berjalan dengan baik. Selain ganti kuku, penyakit tiroid ini bisa disertai dengan gejala lainnya, seperti nyeri sendi dan kelelahan.
Salah satu penyebab kuku terkelupas yang paling sering terjadi yaitu kekurangan zat besi. Tubuh yang tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup menghasilkan kuku yang rapuh.
Sementara itu, kuku yang rapuh lebih rentan terkelupas. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan Anda anemia dan gejala anemia kemudian memengaruhi kekuatan lapisan kuku.
Bila Anda tengah menjalani pengobatan tertentu, ganti kuku bisa menjadi salah satu efek samping dari perawatan tersebut.
Sebagai contoh, kemoterapi pada pasien kanker menyebabkan mereka kekurangan vitamin dan mineral. Alhasil, kuku pasien lebih berisiko mengelupas ketika menjalani perawatan.
Untuk mendiagnosis masalah kuku, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin meminta riwayat medis lengkap pasien.
Beberapa langkah yang mungkin dilakukan dalam proses diagnosis ganti kuku yaitu sebagai berikut.
Pada dasarnya, pengobatan ganti kuku yang parah akan dilakukan berdasarkan apa penyebabnya.
Bila kerusakan kuku disebabkan oleh dehidrasi, Anda dianjurkan minum lebih banyak atau mendapatkan cairan tambahan dari infus di rumah sakit.
Sementara itu, masalah paru-paru yang menyebabkan kuku mengelupas bisa diatasi dengan berhenti merokok, terapi oksigen, hingga operasi.
Selalu diskusikan dengan dokter terkait pilihan pengobatan yang akan dilakukan untuk mengetahui apa saja manfaat dan efek samping perawatan.
Ganti kuku biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi yang bisa diatasi di rumah tanpa perlu mendapat obat-obatan dari dokter.
Anda mungkin akan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti:
Selain makanan, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi untuk memenuhi kebutuhan harian Anda. Dengan begitu, masalah kuku mungkin akan cepat teratasi.
Jangan lupa untuk merawat kesehatan kuku, seperti berhenti menggigit kuku atau menjaga kelembapan kulit di sekitar kuku.
Untungnya, kuku yang terkelupas bisa dicegah dengan beberapa cara, seperti:
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi apa yang tepat untuk Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar