backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Tanda Anak Kurang Perhatian Orangtua dan Efeknya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 6 jam lalu

    Tanda Anak Kurang Perhatian Orangtua dan Efeknya

    Tanpa disadari, banyak orangtua yang tidak sengaja atau bahkan sengaja mengabaikan anaknya. Hal ini membuat anak menjadi kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Perasaan ini dapat memengaruhi tumbuh kembang si anak, khususnya pada perkembangan psikologis anak. Lalu, bagaimana mengetahui jika anak kurang perhatian dari orangtua?

    Ciri-ciri anak kurang kasih sayang

    Mungkin kebanyakan orangtua tidak menyadari bahwa mereka telah mengabaikan anak. Sebenarnya, mengabaikan anak tak hanya sekadar tidak memberi perhatian atau kasih sayang.

    Namun, hal ini juga berkaitan dengan pemenuhan semua kebutuhan anak, dari kebutuhan mental, fisik, kesehatan, dan pendidikan.

    Anak yang kekurang perhatian dan kasih sayang orangtua, biasanya cenderung mengalami berbagai masalah kesehatan baik fisik maupun mental.

    Berikut adalah beberapa ciri anak kurang kasih sayang yang umumnya terlihat.

    1. Kecemasan dan ketidakstabilan emosional

    Anak sering merasa cemas, mudah marah, atau bahkan depresi.

    Hal ini bisa ditandai dengan anak terlihat sedih, gugup, atau marah tanpa alasan yang jelas.

    Anak mungkin menunjukkan perubahan mood yang ekstrem dan sulit mengendalikan emosi.

    2. Kehilangan rasa percaya diri

    Anak yang kekurang perhatian mungkin menunjukkan rendah diri dan kurang percaya diri.

    Ini karena anak merasa tidak berharga atau tidak dicintai. Anak juga cenderung memiliki pandangan negatif tentang diri sendiri.

    3. Kesulitan dalam membentuk hubungan sosial

    Anak mungkin merasa sulit untuk berteman atau berinteraksi dengan orang lain.

    Bahkan, anak juga bisa kesulitan menjalin atau mempertahankan hubungan dengan teman sebaya.

    Anak mungkin menarik diri dari lingkungan sosial dan cenderung menjadi penyendiri.

    4. Perilaku agresif 

    Beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku agresif sebagai cara untuk menarik perhatian, meskipun perhatian yang didapatkan adalah negatif.

    Anak mungkin menunjukkan perilaku agresif terhadap teman-teman atau anggota keluarga.

    Ini bisa termasuk memukul, menggigit, atau berkelahi.

    5. Prestasi akademik menurun

    Anak yang kekurang perhatian mungkin menunjukkan penurunan prestasi akademik.

    Kemungkin anak bisa kehilangan minat belajar atau merasa sulit untuk fokus di sekolah.

    Anak mungkin juga menunjukkan masalah disiplin, seperti sering melanggar aturan atau melakukan tindakan yang tidak pantas.

    Selain itu, anak mungkin menjadi kurang inisiatif atau keinginan untuk mencoba hal-hal baru.

    6. Gangguan tidur

    Anak mungkin mengalami kesulitan tidur, seperti insomnia atau mimpi buruk.

    Kurangnya perhatian bisa membuat anak merasa tidak aman dan stres, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi kualitas tidurnya.

    Anak-anak yang merasa tidak dicintai atau diabaikan juga mungkin merasa khawatir dan tidak aman saat mau tidur, sehingga menyebabkan masalah tidur.

    7. Masalah kesehatan

    Kurangnya kasih sayang dapat berdampak pada kesehatan fisik anak, seperti mengalami gangguan makan atau masalah kesehatan lainnya.

    Misalanya, perubahan pola makan dapat terjadi, seperti kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan. Akibatnya, anak bisa mengalami kekurangan gizi atau gizi buruk.

    Jika ciri-ciri di atas terlihat pada seorang anak, penting bagi orang tua atau pengasuh untuk memberikan perhatian lebih dan mencoba memahami kebutuhan emosional anak tersebut.

    Konsultasi dengan psikolog anak atau konselor juga dapat membantu dalam menangani masalah ini secara efektif.

    Dampak anak kurang perhatian orangtua

    anak pemalu

    Jangan salah, ternyata anak yang kurang kasih sayang dan perhatian bisa merasakan efek samping jangka panjang. Efek ini cenderung bersifat emosional, karena mungkin tidak terlihat secara kasat mata.

    Menurut Help Guide, ada beberapa efek jangka panjang yang membentuk sikap dan perilaku anak di masa depan jika anak terus-menerus merasa kurang kasih sayang. Di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Memiliki masalah kepercayaan

    Jika orangtua saja tidak bisa memberikan perasaan aman dan nyaman, siapa lagi yang bisa dipercaya?

    Begitulah kira-kira yang mungkin terlintas di pikiran seorang anak yang tumbuh dalam kondisi kurang kasih sayang dan perhatian.

    Maka itu, seiring pertumbuhannya, anak mungkin semakin sulit membentuk rasa percaya pada orang lain.

    Tumbuh dengan kondisi merasa kurang dicintai, tentu anak akan lebih bergantung pada dirinya sendiri.

    Hal ini membuatnya jauh lebih percaya kepada dirinya sendiri daripada orang lain.

    Tak heran jika seorang anak mungkin lebih percaya hal-hal yang ada di kepalanya daripada perkataan orang lain.

    2. Sulit membangun hubungan secara dewasa

    Rasa tidak mudah percaya ini juga membuat seorang anak yang tumbuh dalam kondisi kurang kasih sayang dan perhatian menjadi sulit menjalin hubungan secara dewasa. Mengapa?

    Pasalnya, sebuah hubungan akan sulit bertahan jika tidak dilandasi dengan rasa percaya.

    Selain itu, anak yang kurang kasih sayang dan perhatian mungkin akan sering menjalani hubungan yang tak sehat saat dewasa.

    Hal ini mungkin disebabkan karena anak tidak tahu bagaimana cara menjalani hubungan yang baik dengan orang lain.

    3. Sering merasa tak berarti

    Jangan heran jika saat tumbuh dewasa, anak yang kurang perhatian dan kasih sayang akan sering merasa dirinya tak berarti.

    Bagaimana tidak, jika Anda sering mengatakan hal-hal buruk terhadap anak, hal itulah yang akan terpatri di dalam hatinya.

    Sebagai contoh, saat Anda sering mengatakan kepada anak, “Kamu ini bodoh!” atau “Dasar anak nakal tidak tahu diuntung!” dan sebagainya, anak Anda akan mempercayai bahwa dirinya memang anak yang seperti itu.

    Hal ini bisa sangat mempengaruhi kehidupannya di masa depan, misalnya memiliki pekerjaan standar dengan gaji yang minim. Mengapa?

    Hal ini karena anak Anda percaya bahwa ia tidak mampu untuk melakukan hal yang lebih baik.

    Hal yang terlintas di pikirannya selama ini, bahwa anak Anda tidak pantas mendapatkan hal-hal baik dalam hidupnya.

    4. Tidak bisa mengatur emosi

    Efek jangka panjang lain yang juga mungkin dialami oleh anak Anda adalah kesulitan mengatur emosi.

    Selama ini, saat anak Anda kurang perhatian dan kasih sayang dari Anda, ia mungkin merasa tidak bisa mengekspresikan perasaannya dengan aman.

    Sebagai gantinya, ia terus-menerus meredam perasaan dan justru tersalurkan melalui cara lain yang mungkin tidak seharusnya.

    Hal ini bisa berdampak anak mengalami gangguan kesehatan mentalseperti depresi, kecemasan, dan mudah marah.

    Bahkan, anak mungkin melakukan penyimpangan-penyimpangan, misalnya penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang saat ia merasa marah, sedih, atau kesal.

    Apakah kurang kasih sayang menyebabkan anak tidak dekat dengan orangtua?

    Ya, kurangnya kasih sayang dari orangtua dapat menjadi salah satu penyebab utama anak tidak merasa dekat dengan orangtuanya. Kasih sayang adalah kunci utama dalam membangun ikatan emosional yang kuat antara orangtua dan anak. Tanpa kasih sayang, anak mungkin merasa tidak terhubung secara emosional dengan orangtuanya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 6 jam lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan