backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Penyebab Anak Susah Tidur Malam, Bisa karena Pola Tidur Ortu

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

    7 Penyebab Anak Susah Tidur Malam, Bisa karena Pola Tidur Ortu

    Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup agar tumbuh kembangnya optimal. Untuk itu, Anda perlu menyediakan ruangan dan situasi yang kondusif agar anak bisa tidur nyenyak, misalnya kasur dan bantal yang empuk, kamar tidur yang rapi dan adem, hingga membacakan dongeng sebelum tidur. Namun kalau semua ini sudah dilakukan tapi anak tetap susah tidur malam, apa penyebabnya?

    Penyebab anak susah tidur malam

    Ada berbagai penyebab kenapa anak susah tidur malam. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya, antara lain sebagai berikut. 

    1. Rutinitas tidur yang tidak rutin

    anak gelisah saat tidur

    Anak-anak membutuhkan rutinitas yang teratur untuk membantu mereka merasa nyaman, aman, dan siap untuk tidur.

    Tidur dan bangun tidur di waktu yang berbeda-beda setiap hari dapat mengganggu ritme tidur alami anak.

    Ketika rutinitas tidur tidak konsisten, pola tidur anak bisa terganggu, sehingga membuatnya sulit tidur malam.

    2. Konsumsi kafein atau gula

    Makanan atau minuman yang mengandung tinggi kafein atau gula bisa membuat anak lebih aktif, sehingga sulit tidur.

    Pasalnya, kafein merangsang sistem saraf pusat yang dapat membuat anak lebih terjaga dan sulit untuk tidur.

    Sementara itu, konsumsi gula tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, kemudian diikuti oleh penurunan yang dapat memengaruhi energi dan kualitas tidur anak.

    3. Terlalu banyak aktivitas

    Anak-anak yang terlalu sibuk dengan aktivitas fisik atau stimulasi mental sebelum tidur mungkin memiliki kesulitan untuk merasa tenang dan rileks saat waktu tidur tiba.

    Aktivitas yang memicu pikiran anak, seperti bermain video game, menonton televisi, atau main handphone sebelum tidur, bisa membuatnya terjaga dan sulit untuk tidur.

    Jika anak tidak memiliki waktu yang cukup untuk istirahat dan bersantai sebelum tidur, otaknya juga mungkin masih terjaga dan sulit untuk beralih ke mode tidur.

    4. Lingkungan tidur yang tidak mendukung

    Suasana yang tidak nyaman atau terlalu bising dapat mengganggu tidur anak, sehingga bisa menjadi penyebab anak tidak bisa tidur malam hari.

    Suara yang bising tersebut bisa berasal dari luar atau dalam rumah, seperti suara kendaraan, binatang peliharaan, atau anggota keluarga yang sedang beraktivitas.

    Sebaliknya, lingkungan tidur yang nyaman dan mendukung sangat penting untuk membantu anak tidur nyenyak.

    5. Terpengaruh kebiasaan tidur orangtua

    gangguan tidur pada anak

    Anak-anak tumbuh besar melihat dan mencontoh apa yang orangtuanya lakukan. Ini termasuk kebiasaan tidur. 

    Ketika orangtua punya kebiasaan tidur yang buruk, misalnya begadang, maka anak akan menganggap bahwa hal tersebut yang seharusnya dilakukan.

    Padahal, kebiasaan itu tidak baik bagi kesehatan anak, dan akhirnya bisa menjadi penyebab kenapa anak susah tidak malam setiap harinya.

    6. Gangguan kesehatan

    Gangguan kesehatan dapat menjadi salah satu penyebab anak tidak bisa tidur pada malam hari.

    Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang bisa memengaruhi pola dan waktu tidur anak.

    • Sakit perut. Gangguan pencernaan pada anak, seperti sakit perut dan sembelit, bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan sulit tidur malam.
    • Infeksi. Infeksi seperti flu, demam, sakit tenggorokan, atau infeksi telinga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan membuat anak kesulitan tidur.
    • Gangguan pernapasan. Gangguan pernapasan seperti pilek, alergi, atau sleep apnea dapat mengganggu pernapasan anak saat tidur, yang pada akhirnya juga bisa menyebabkan gangguan tidur.
    • Sakit atau cedera. Anak yang sakit atau mengalami cedera mungkin merasa tidak nyaman dan kesulitan tidur karena rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik yang dialaminya.

    7. Masalah psikologis atau perkembangan

    Anak-anak dapat mengalami berbagai masalah psikologis atau perkembangan yang memengaruhi pola tidur mereka.

    Beberapa contoh masalah tersebut meliputi berikut ini.

    • Stres dan kecemasan. Melansir dari Kids Health, ketika anak merasa stres atau cemas, otak mereka dapat tetap terjaga serta sulit untuk bersantai dan tidur.
    • Depresi. Anak-anak juga bisa mengalami depresi yang dapat memengaruhi tidurnya. Mereka mungkin kesulitan tidur, atau tidur yang lama tapi masih merasa lelah saat bangun.
    • Gangguan perkembangan. Beberapa anak mungkin mengalami gangguan perkembangan seperti autisme atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (attention deficit hyperactivity disorder/ADHD). Gangguan-gangguan ini dapat memengaruhi pola tidur anak dan membuatnya sulit untuk tidur malam.
    • Nightmares atau night terrors. Anak-anak dapat mengalami mimpi buruk atau teror malam yang dapat membuat mereka terbangun dengan ketakutan di tengah malam dan sulit untuk kembali tidur.
    • Kesulitan jauh dari orangtua. Beberapa anak mungkin mengalami kesulitan saat harus dipisahkan dari orangtua dan tidak mau tidur di kamar sendiri. Hal ini bisa menyebabkan mereka kesulitan tidur malam.
    • Gangguan tidur. Anak-anak juga bisa mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau sleepwalking, yang membuat mereka sulit tidur malam.

    Insomnia atau gangguan tidur lainnya bisa disebabkan oleh faktor genetik. Hal ini bahkan telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medical.

    Jika anak terus-menerus mengalami kesulitan tidur, penting untuk berkonsultasi kepada dokter atau ahli kesehatan anak untuk mengetahui penyebabnya dan mencari cara agar anak tidur nyenyak.

    Tanda anak susah tidur malam

    Tanda-tanda bahwa seorang anak susah tidur malam bisa beragam dan mungkin termasuk berikut ini.
    • Kesulitan untuk tidur
    • Sering terbangun
    • Mimpi buruk
    • Tidak nyaman saat tidur
    • Mengantuk atau lelah di siang hari
    • Perubahan perilaku, seperti mudah tersinggung atau rewel
    • Gangguan konsentrasi atau masalah perilaku di sekolah atau rumah
    • Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan
    • Gangguan pertumbuhan

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan