Ropivakain (ropivacaine) adalah obat bius untuk menyebabkan mati rasa pada pasien sebelum dan selama operasi atau ketika proses persalinan. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi nyeri akut.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Ropivakain (ropivacaine) adalah obat bius untuk menyebabkan mati rasa pada pasien sebelum dan selama operasi atau ketika proses persalinan. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi nyeri akut.
Golongan obat: anestetik, anestetik lokal
Merek dagang ropivakain: Naropin, Ropivell
Ropivakain adalah anestesi (obat bius) yang menghambat impuls saraf yang mengirim sinyal nyeri ke otak. Obat ini tergolong sebagai obat bius lokal yang tidak menyebabkan hilangnya kesadaran.
Injeksi (suntikan) ropivacaine diberikan pada satu area yang disebut spinal block, atau dikenal juga sebagai epidural. Pemberian lewat jalur ini digunakan untuk operasi atau operasi caesar, serta untuk meringankan rasa nyeri selama persalinan.
Selama obat bekerja, dokter dan tenaga medis lainnya akan memantau kondisi Anda. Mereka juga akan mengawasi tanda-tanda vital seperti pernapasan, tekanan darah, dan kadar oksigen.
Ropivakain tersedia dalam bentuk larutan konsentrat. Dokter akan memberikan obat ini melalui injeksi intravena dalam dosis yang disesuaikan dengan tujuan pembedahan dan kondisi pasien.
Berikut dosis ropivakain menurut indikasinya.
Larutan 0,5% sebanyak 100–150 mg (20–30 mL); larutan 0,75% sebanyak 112,5–150 mg (15–20 mL).
Ropivacaine diberikan melalui injeksi ke area punggung tengah (toraks) atau punggung bawah (lumbar) dekat tulang belakang. Anda akan mendapatkan suntikan ini di rumah sakit atau situasi operasi.
Dokter akan mengawasi laju pernapasan, tekanan darah, dan tanda-tanda vital lainnya selama pemberian obat.
Setelah memasuki tubuh, obat akan menghentikan pengiriman sinyal nyeri dari area suntikan ke otak sehingga area tersebut menjadi kebas.
Efek obat akan menghilang secara perlahan setelah operasi selesai. Namun, beberapa obat bius dapat memiliki efek berkepanjangan atau efek yang tertunda.
Beri tahu dokter bila Anda mengalami nyeri sendi, kaku sendi, atau kelemahan pada salah satu bagian tubuh. Hubungi dokter apabila efek ini terjadi setelah operasi maupun beberapa bulan setelahnya.
Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami reaksi alergi berupa gatal-gatal, sesak napas, serta pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Ropivakain dapat menimbulkan efek samping ringan seperti:
Ropivakain jarang menimbulkan efek samping serius. Namun, segera beri tahu dokter atau perawat bila Anda mengalami kondisi berikut.
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak tercantum.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Sebelum menggunakan ropivakain, beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.
Jika Anda tidak dapat memastikan apakah Anda memiliki kondisi tersebut, konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil oleh US Food and Drug Administration (US FDA), ropivacaine termasuk ke dalam golongan B. Artinya, penelitian terhadap hewan tidak menunjukkan risiko terhadap ibu atau janin.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beberapa contoh obat yang berpotensi berinteraksi dengan ropivacaine yaitu:
Ropivakain merupakan obat golongan anestetik lokal yang berfungsi menghilangkan nyeri selama pembedahan dan persalinan. Untuk mencegah efek sampingnya, pastikan Anda memberi tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat medis Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar