backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Serupa tapi Tak Sama, Ini 5 Perbedaan Chia Seed dan Biji Selasih

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

    Serupa tapi Tak Sama, Ini 5 Perbedaan Chia Seed dan Biji Selasih

    Sekilas chia seed dan biji selasih memang terlihat mirip. Tak jarang banyak orang tertukar membedakan keduanya. Biji chia dan biji selasih merupakan biji-bijian yang berasal dari tanaman berbeda. Terdapat pula perbedaan chia seed dan biji selasih pada kandungan gizi, manfaat, hingga penggunaannya sebagai bahan makanan. 

    Perbedaan chia seed dan selasih

    Chia seed dan biji selasih merupakan jenis biji-bijian yang sering dikonsumsi sebagai pelengkap makanan atau minuman. 

    Kedua jenis biji ini memiliki rasa yang netral, sehingga Anda bisa menggunakan biji selasih untuk menggantikan chia seed atau sebaliknya.

    Bentuknya yang mirip, membuat sebagian orang sulit untuk membedakan kedua jenis biji ini. Agar tidak keliru, berikut ini perbedaan dasar antara chia seed dan biji selasih. 

    1. Asal tanaman

    tanaman selasih

    Biji chia dan biji selasih merupakan dua jenis biji-bijian yang berbeda karena memang berasal dari tanaman yang berbeda. 

    Mengutip situs Academy Nutrition and Dietetics, biji chia berasal dari tanaman chia (Salvia hispanica), yakni sejenis tanaman mint yang banyak tumbuh di wilayah Amerika utara. 

    Sementara itu, biji selasih berasal dari tanaman selasih atau basil (Ocimum basilicum) yang merupakan sejenis tanaman herbal yang hidup di lingkungan tropis seperti India, Afrika, dan Asia Selatan.

    2. Warna dan bentuk

    Perbedaan lain dari chia seed dan biji selasih adalah dari tampilannya. Meski sedikit mirip, kedua jenis biji-bijian sebenarnya memiliki perbedaan bentuk.

    Biji chia memiliki bentuk oval dengan perpaduan warna antara hitam, abu-abu, dan putih.  Sementara itu, biji selasih memiliki bentuk yang pipih seperti beras dan berwarna hitam pekat.

    Biji selasih juga memiliki ukuran yang cenderung lebih kecil dibandingkan dengan biji chia. 

    3. Kandungan zat gizi

    Chia seed memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan biji selasih.  Sebanyak 100 gram biji chia mengandung 34 gram serat, sedangkan kandungan serat pada biji selasih hanya 22 gram. 

    Kandungan protein dalam biji chia juga lebih banyak, yakni 16 gram. Biji selasih mengandung protein sebanyak 14 gram.

    Namun, biji selasih memiliki jumlah kalori dan lemak yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan biji chia. 

    Jumlah kalori dan lemak di dalam 100 gram biji selasih adalah 442 kkal dan 13 gram, sedangkan biji chia memiliki jumlah kalori sebanyak 486 kkal dan 30 gram lemak.    

    4. Manfaat dan cara konsumsi

    Chia seed dan biji selasih sama-sama bermanfaat untuk kesehatan. Keduanya mengandung berbagai macam zat gizi penting untuk tubuh, seperti serat, protein, karbohidrat, dan mineral lainnya. 

    Dengan kandungan serat yang tinggi, biji chia bisa melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Seratnya yang tinggi juga membuat biji chia bisa sering diandalkan sebagai makanan untuk diet.

    Meski lebih sedikit, asupan serat dari konsumsi selasih juga bisa mendukung pencernaan dan membantu mempertahankan rasa kenyang. 

    Bedanya dalam hal konsumsi, biji chia mudah dimakan dan ditambahkan dalam berbagai makanan. Biji selasih lebih sering ditambahkan sebagai toping dalam aneka minuman dingin.

    5. Cara pengolahan

    kandungan dan manfaat biji selasih

    Beda chia seed dan biji selasih selanjutnya adalah dari pengolahannya. Pada dasarnya, kedua jenis biji ini perlu direndam dulu dengan air sehingga lebih kenyal.

    Namun, biji chia biasanya perlu direndam lebih lama, paling tidak hingga semalaman, agar bisa berubah bentuk menjadi kenyal dan siap dikonsumsi. 

    Biji selasih memiliki ukuran yang lebih kecil dan biasanya dapat mengembang dengan cepat daripada biji chia.

    Anda hanya perlu merendam biji selasih selama beberapa menit saja agar siap untuk digunakan sebagai pelengkap sajian makanan. 

    Mana yang lebih baik, biji chia atau biji selasih?

    Pada dasarnya, kedua jenis biji-bijian ini sama-sama menyehatkan untuk tubuh berkat kandungan gizinya yang beragam. Manfaatnya pun mirip-mirip. 

    Anda bisa memilih di antara keduanya berdasarkan kesukaan dan kebutuhan Anda. 

    Baik chia seed maupun biji selasih sama-sama bisa menjadi pilihan makanan untuk diet karena kandungan seratnya yang tinggi. Bedanya, biji chia lebih cocok dikombinasikan dengan berbagai makanan, dari nasi hingga mi shirataki. 

    Keduanya juga mengandung serat yang cukup tinggi untuk melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.

    Ringkasan

    • Biji chia berbentuk oval berwarna hitam dan putih, sedangkan biji selasih bulat pipih, berwarna hitam pekat, dan ukurannya lebih kecil.
    • Chia seed mengandung serat dan protein yang lebih tinggi dari biji selasih, tapi biji selasih kalori dan lemaknya lebih rendah.
    • Biji chia bisa menjadi pilihan makanan untuk diet karena tinggi serat dan mudah dikombinasikan dengan berbagai hidangan.
    • Biji chia perlu direndam lebih lama agar teksturnya kenyal, tapi biji selasih hanya perlu direndam selama beberapa menit.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan