Perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup dalam menimbulkan stres, apalagi jika Anda tidak pandai beradaptasi. Bahkan, beberapa orang bisa saja mengalami adjustment disorder atau gangguan penyesuaian.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup dalam menimbulkan stres, apalagi jika Anda tidak pandai beradaptasi. Bahkan, beberapa orang bisa saja mengalami adjustment disorder atau gangguan penyesuaian.
Adjustment disorder adalah respons fisik dan emosional yang berlebihan terhadap situasi pemicu stres atau perubahan dalam hidup.
Gangguan ini juga sering kali disebut sebagai gangguan penyesuaian atau depresi situasional.
Stresor atau pemicu stres bisa Anda temukan pada berbagai hal, misalnya masalah pekerjaan, hubungan asmara, hingga perubahan kondisi kesehatan.
Tidak hanya satu kejadian spesifik, stresor juga bisa datang dalam bentuk kombinasi berbagai kejadian yang tidak menyenangkan dalam hidup.
Menurut pembagian pada pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), gangguan penyesuaian terdiri dari lima jenis berikut ini.
Orang dengan gangguan ini cenderung mengalami perasaan sedih dan putus asa. Mereka juga lebih sering menangis dan kehilangan minat terhadap hal yang dahulu terasa menyenangkan.
Gejala yang terkait dengan gangguan ini mulai dari rasa cemas berlebih, khawatir, kewalahan, serta sulit konsentrasi atau mengingat sesuatu.
Pada anak-anak, mereka cenderung takut akan perpisahan dengan orangtua atau orang lain yang disayanginya.
Ini merupakan kombinasi dari gangguan penyesuaian dengan depresi dan kecemasan. Pengidapnya menunjukkan gejala berupa rasa sedih, kecemasan, dan takut secara berlebihan.
Pengidap adjustment disorder ini umumnya menunjukkan perilaku yang bermasalah, misalnya berkelahi, menyetir sembarangan, atau melakukan sesuatu secara impulsif.
Gejala jenis gangguan penyesuaian ini merupakan gabungan antara depresi, kecemasan, serta masalah perilaku.
Orang yang gangguannya tidak bisa ditentukan atau tidak spesifik (unspecified) tidak memenuhi salah satu kriteria di atas.
Namun, sering kali gangguan ini mencakup gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, jantung berdebar, nyeri badan, hingga susah tidur dan insomnia.
Gejala adjustment disorder bisa muncul dalam beragam bentuk, mulai dari ringan hingga berat. Tiap orang mungkin merasakan gejala yang berbeda-beda.
Namun, beberapa gejala fisik yang umumnya terjadi yaitu:
Selain itu, gangguan mental ini juga dapat memicu gejala emosional seperti berikut.
Penyebab gangguan penyesuaian biasanya berkaitan dengan kejadian yang memicu stres dan menimbulkan masalah pada kehidupan pekerjaan, sosial, atau lingkungan rumah.
Beberapa kondisi yang berisiko menimbulkan adjustment disorder yakni:
Beberapa faktor lain, termasuk kepribadian, keterampilan mengelola emosi, riwayat kesehatan, dan pengalaman hidup, juga bisa memengaruhi risiko Anda untuk mengalami gangguan ini.
Apabila diri Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala adjustment disorder, sebaiknya segera temui psikolog atau psikiater.
Psikolog atau psikiater akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dengan berpedoman pada DSM-5 yang dirancang oleh American Psychiatric Association (APA).
Beberapa kriteria yang menentukan apakah Anda mengalami adjustment disorder atau tidak adalah sebagai berikut.
Pengobatan utama adjustment disorder yakni psikoterapi atau terapi berbicara. Banyak pasien yang merasakan manfaat dari terapi tersebut.
Terapi bicara akan membantu pasien mendapatkan dukungan emosional sehingga ia mampu kembali beraktivitas normal seperti sebelumnya.
Psikolog atau psikiater juga membantu pasien memahami mengapa stresor dapat memberikan efek sedemikian rupa dan mengajarkannya kemampuan manajemen stres yang baik.
Dalam beberapa kasus, gangguan penyesuaian perlu ditangani dengan obat-obatan, termasuk obat antidepresan (sertraline) dan obat anticemas (benzodiazepine).
Apabila Anda mengalami gangguan ini, jangan takut untuk meminta dukungan dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, pasangan, atau sahabat.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba bergabung dengan kelompok pendukung (support group) yang berisikan orang-orang dengan masalah yang serupa.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar