backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

12 Jenis Kekerasan Verbal yang Mungkin Pernah Anda Alami Atau Lakukan

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 20/04/2020

    12 Jenis Kekerasan Verbal yang Mungkin Pernah Anda Alami Atau Lakukan

    Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan menjelma jadi banyak wujud. Yang paling mudah dikenali yaitu kekerasan fisik. Namun, selain kekerasan fisik masih ada wujud kekerasan lain yang tak kalah sadis dan patut diwaspadai, yaitu kekerasan verbal. Bentuk tindak kekerasan ini sering kali tak disadari, baik oleh pelaku maupun korban.

    Apa itu kekerasan verbal?

    Meskipun kekerasan verbal tidak meninggalkan bekas luka yang kasat mata, bentuk kekerasan ini sama menyakitkannya dengan kekerasan fisik. Sejumlah penelitian membuktikan kalau korban kekerasan verbal bisa mengalami trauma psikologis yang serius. Selain itu, kekerasan ini juga sangat mungkin menghancurkan hubungan pasangan. Lantas apa saja tanda-tanda kekerasan verbal? Perhatikan baik-baik dua belas jenisnya berikut ini.

    1. Merahasiakan informasi tertentu

    Diam saja dan merahasiakan informasi tertentu dari pasangan juga termasuk kekerasan. Pasalnya, hal ini selalu dilakukan sengaja agar korban merasa tak berdaya.

    Contohnya, Anda sengaja tidak bilang kalau nanti Anda akan pulang malam sehingga pasangan tetap menyiapkan makanan dan menunggu Anda pulang seperti biasa.

    2. Membantah

    Bedakan antara membantah terus-menerus dan berdebat. Sesekali, perdebatan adalah hal yang wajar dan sehat dalam sebuah hubungan. Itu berarti Anda berdua menyampaikan sudut pandang masing-masing tanpa maksud untuk menyakiti.

    Sedangkan pasangan yang selalu membantah kata-kata Anda bermaksud untuk membuat Anda kecil hati. Misalnya Anda berdua makan di restoran. Anda memuji hidangannya yang lezat, tapi pasangan langsung membantah dan bilang makanannya tidak enak.

    3. Menyangkal

    Menyangkal di sini maksudnya tidak mengakui perasaan atau pendapat Anda. Sebagai contoh, Anda meminta pasangan untuk menemani Anda pergi ke sebuah acara karena memang ingin pergi bersama. Namun, pasangan Anda malah mencela pasangan dengan menyebut Anda manja dan egois.   

    4. Kekerasan dengan selubung gurauan

    Pasangan Anda mungkin menyakiti perasaan Anda dengan kata-katanya, kemudian ketika melihat reaksi Anda, ia akan berdalih bahwa ia cuma bercanda tadi. Hal ini selalu dijadikan pembenaran untuk berkata kasar atau melecehkan Anda.

    5. Mendominasi percakapan tanpa mau mengalah

    Pasangan yang mendominasi percakapan cenderung menentukan topik bahasan apa yang penting dibahas dan yang tidak. Misalnya Anda mulai bicara soal hal-hal yang menarik buat Anda, ia akan mengabaikannya dan langsung berbicara soal topik yang menurutnya lebih berguna.

    6. Menuduh dan menyalahkan

    Berbeda dengan memberikan kritik yang membangun, menuduh dan menyalahkan lebih menyudutkan Anda. Padahal, pasangan Anda menyalahkan Anda akan hal-hal yang sebenarnya di luar kendali Anda.

    Contohnya ketika pasangan Anda terlambat ke kantor. Ia mungkin menyalahkan Anda karena lambat menyetir. Padahal, saat itu kondisi jalanan memang lebih macet dari biasanya.

    7. Meremehkan dan merendahkan

    Merendahkan pasangan terus-terusan adalah suatu bentuk kekerasan yang begitu terselubung. Pasalnya, pelaku tak perlu membentak lantang atau meninggikan suaranya untuk melakukan hal ini. Misalnya ketika Anda mengeluh soal kesibukan di kantor. Pasangan mungkin merespon dengan kata-kata pedas seperti, “Kamu begadang lagi? Beban kerjamu kan tidak seberapa. Kalau di kantorku, urusan seperti itu pasti selesai dalam waktu kurang dari sehari.”  

    8. Memaki dan menghina

    Kebiasaan memaki dan menghina adalah jenis kekerasan yang dampaknya cukup serius. Misalnya menghina pasangan dengan kata-kata kasar seperti bodoh, murahan, pembohong, atau gila.  

    9. Mengancam

    Ancaman adalah salah satu jenis kekerasan verbal yang bisa menimbulkan trauma. Misalnya mengancam akan meninggalkan pasangan kalau ia tak menuruti keinginannya. Atau dalam kasus yang parah, mengancam akan memukul atau menyakiti pasangannya.

    10. Memerintah

    Menuntut, melarang, membatasi, dan memerintah pasangan mungkin jadi kebiasaan Anda. Padahal, hal ini bisa membuat pasangan jadi tertekan. Contohnya antara lain melarang pasangan untuk bekerja sampai larut malam atau memerintahkan pasangan untuk pulang sekarang juga ketika sedang lembur di kantor.

    11. Membela diri meski salah

    Orang yang selalu membela diri selalu menolak disalahkan, meskipun pada saat itu dia yang salah. Bila pasangan Anda selalu membela diri dan mencari alasan ketika bicara dengan Anda, bisa jadi selama ini dia melakukan kekerasan terhadap Anda.

    12. Membentak

    Jenis kekerasan verbal yang paling mudah dikenali adalah membentak. Membentak, menghardik, atau meneriaki seseorang memang bisa membuat mental korban trauma. Ingat, tak ada seorang pun yang memang pantas dibentak atau diteriaki meskipun salah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 20/04/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan