Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Floppy Eyelid Syndrome (FES) atau disebut juga sindrom kelopak mata terkulai, adalah kondisi di mana kelopak mata atas kehilangan elastisitas, sehingga ia menjadi kendur dan “terkulai”. Akibatnya, kelopak mata bagian atas jadi mudah dilipat ke atas.
Mata yang terkena mungkin akan mengalami kekeringan, kemerahan, iritasi kronis, keluar cairan, dan infeksi. Jika tidak diobati ulserasi kornea dan jaringan parut dapat terjadi, sehingga menyebabkan hilangnya penglihatan.
Selain potensi kerusakan pada mata, kondisi ini dikaitkan dengan obstructive sleep apnea (OSA), sebuah kondisi yang berpotensi menyebabkan hal serius. Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, gagal jantung kongestif, aritma jantung, serta glaukoma.
Floppy eyelid syndrome adalah kondisi medis yang cukup jarang. Semua orang dari usia 25-80 tahun bisa terkena kondisi ini, namun kebanyakan penderitanya berusia 40-50 tahun.
Meski baik pria maupun wanita bisa terkena, laki-laki lebih rentan mengalami sindrom kelopak mata terkulai dibanding wanita.
Ciri-ciri dan gejala floppy eyelid syndrome adalah:
Sindrom kelopak mata terkulai hampir selalu terjadi pada pasien obesitas. Aktivitas berhubungan lainnya termasuk menggosok kelopak mata, keratoconus, hiperglikemia, dan sleep apnea.
Obstructive sleep apnea adalah kondisi yang berpotensi fatal yang harus diperiksa pada pasien dengan kondisi ini. Penting untuk mendiskusikan dengan dokter tentang hubungan kedua kondisi tersebut.
Mungkin ada gejala yang tidak disebutkan di atas. Konsultasikan pada dokter untuk informasi tentang gejala lainnya.
Dikutip dari American International Medical University, penyebab lain kondisi ini adalah:
Penurunan jumlah elastin
Penelitian menunjukkan penurunan jumlah elastin di dalam pelat tasal dan kulit kelopak mata akibat tekanan mekanik berulang. Pasien dengan sindrom kelopak mata terkulai biasanya tidur menghadap ke bawah dengan mata mereka menempel pada bantal. Hal itulah yang menyebabkan sindrom mata terkulai.
Kontak kelopak mata dengan bola mata
Kontak kelopak mata dengan bola mata dalam hubungannya dengan kelainan kelenjar meibom dan lapisan air mata, dapat berhubungan dengan sindrom ini.
Obstructive sleep apnea (OSA)
Obstructive sleep apnea tidak menyebabkan floppy eyelid syndrome secara langsung, namun kedua kondisi ini saling berhubungan.
Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami floppy eyelid syndrome, yaitu:
Penting untuk diingat bahwa memiliki faktor risiko bukan berarti seseorang pasti akan mendapatkan sindrom kelopak mata terkulai. Faktor risiko meningkatkan peluang seseorang untuk mendapatkan kondisi, dibandingkan dengan individu tanpa faktor risiko.
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti seseorang tidak akan mendapatkan kondisi tersebut. Penting untuk membahas pengaruh faktor risiko terhadap kondisi kesehatan Anda kepada dokter.
Floppy eyelid syndrome didiagnosis dengan beberapa metode berikut:
Banyak penyakit lain menunjukkan gejala yang sama. Berikut adalah kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa dengan sindrom kelopak mata terkulai:
Karena itu, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes untuk membedakan apakah gejala Anda disebabkan oleh floppy eyelid syndrome atau oleh kondisi lain.
Informasi di bawah ini tidak dapat dijadikan pengganti konsultasi medis. SELALU konsultasikan pada dokter untuk mendapat informasi tentang pengobatan.
Berbagai cara mengatasi floppy eyelid syndrome antara lain adalah:
Sindrom kelopak mata terkulai bisa menjadi buruk, karena hilangnya elastin dalam lempeng tarsal (jaringan ikat yang melibatkan kelopak mata). Namun, komplikasi kondisi ini dapat diatasi secara efektif dan kerusakan lebih lanjut dari dihindari.
Hal tersebut dapat terjadi jika sindrom kelopak mata didiagnosis sedari dini dan segera ditangani dengan bantuan medis.
Berikut komplikasi yang mungkin terjadi akibat floppy eyelid syndrome:
Beberapa hal berikut bisa dilakukan supaya Anda tidak mengalami floppy eyelid syndrome:
Silakan konsultasikan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar