backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Rangkaian Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Mata Silinder

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 28/11/2023

Berikut adalah daftar produk yang bisa bermanfaat untuk Anda. Perlu diketahui, kami bisa saja mendapatkan sedikit komisi setiap kali Anda membeli produk via link ini. Tenang, tidak ada penambahan biaya. Pelajari lebih lanjut soal konten produk marketing kami di sini.

    Rangkaian Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Mata Silinder

    Tes mata silinder dapat dilakukan ketika Anda mengecek kondisi mata ke ahli oftalmologi. Kondisi ini ditandai dengan kelainan bentuk kornea atau lensa mata. Dokter akan melakukan sejumlah tes untuk mendiagnosa dan menentukan cara terbaik untuk mengoreksi penglihatan Anda. Apa saja cek mata silinder yang diperlukan? Simak penjelasannya di sini.

    Apa saja tes untuk memeriksa mata silinder?

    penyakit mata pada anak

    Penyebab utama mata silinder adalah kelainan bentuk kornea mata yang seharusnya bulat sempurna tetapi malah berbentuk lonjong.

    Kondisi ini menyebabkan mata tidak dapat memfokuskan cahaya ke satu titik. Akibatnya, penglihatan menjadi tidak fokus pada jarak berapa pun.

    Mata silinder biasanya juga disertai dengan kelainan refraksi mata lainnya seperti miopia (rabun jauh) atau hipermetropi (rabun dekat)

    Oleh sebab itu, melansir situs American Optometric Association, cek mata silinder mungkin memerlukan pemeriksaan mata secara menyeluruh. 

    Tujuannya untuk mengukur kemampuan mata dalam memfokuskan cahaya dan menentukan kekuatan lensa optik yang dibutuhkan untuk mengoreksi penglihatan Anda. Berikut tes mata silinder yang biasanya dilakukan oleh dokter.

    1. Tes ketajaman penglihatan (visual acuity)

    Tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jelas mata kiri dan kanan Anda saat melihat. Dokter akan meminta Anda membaca sederet huruf pada jarak tertentu, entah dari jauh dan dekat.

    Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan menggunakan Snellen’s chart atau grafik penglihatan dekat.

    Hasil tes ini ditulis dalam bentuk pecahan. Angka di bagian atas menunjukkan jarak di mana mata Anda bisa melihat.

    Sementara Angka di bagian bawah menunjukkan ukuran huruf terkecil yang bisa dibaca. Misalnya hasil tes ketajaman penglihatan Anda adalah 20/40.

    Itu berarti Anda bisa melihat objek dengan baik pada jarak 20 kaki. Padahal normalnya, objek tersebut bisa dilihat hingga jarak 40 kaki.

    2. Keratometri/topografi

    Keratometer adalah alat utama yang digunakan untuk mengukur kelengkungan kornea. Alat ini bekerja dengan memfokuskan lingkaran cahaya pada kornea dan mengukur pantulannya.

    Dari situ dapat ditentukan ukuran kelengkungan permukaan kornea mata. Ini merupakan salah satu tes mata silinder yang sangat penting.

    Mengingat mata silinder merupakan kelainan pada bentuk kornea, maka tes ini sangat berguna untuk menentukan lensa kacamata atau softlens yang tepat untuk Anda gunakan.

    Di samping itu, dokter juga bisa menggunakan alat topografi. Alat ini dapat memberikan peta informasi yang lebih detail tentang kontur permukaan kornea mata Anda.

    3. Tes refraksi mata

    Menggunakan alat yang disebut phoropter, dokter akan menempatkan serangkaian lensa di depan mata.

    Dokter kemudian mengukur bagaimana lensa-lensa tersebut membantu Anda memfokuskan cahaya dengan menggunakan semacam alat genggam yang menyala yang disebut retinoscope.

    Selain dengan alat manual, dokter bisa menggunakan alat yang secara otomatis mengevaluasi kekuatan fokus mata. 

    Anda akan dimintai tanggapan mengenai lensa mana yang membuat penglihatan Anda paling jelas. Kemudian dokter akan menentukan ukuran kekuatan lensa yang cocok untuk Anda.

    4. Tes riwayat kesehatan mata

    Dalam rangkaian tes mata silinder, dokter juga perlu memeriksa kondisi kesehatan mata dan fungsi penglihatan Anda secara umum.

    Tes pendahuluan ini dapat mencakup evaluasi persepsi kedalaman, penglihatan warna, gerakan otot mata, penglihatan tepi atau samping, dan cara pupil Anda merespon cahaya.

    Selain itu, dokter juga akan memeriksa riwayat kesehatan Anda secara umum dengan menanyakan hal-hal berikut.

  • Kapan gejala-gejala mata silinder mulai Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki penyakit pada mata sebelumnya?
  • Apakah pekerjaan atau lingkungan Anda memengaruhi penglihatan?
  • Apakah Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah ada anggota keluarga Anda yang mengalami gangguan penglihatan yang serupa?
  • Apa tujuan tes mata silinder?

    cara mengurangi mata minus

    Serangkaian pemeriksaan yang disebutkan di atas bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi mata Anda.

    Dengan informasi tersebut, dokter ahli oftalmologi dapat menentukan apakah Anda memiliki astigmatisme (mata silinder) atau tidak.

    Selain itu, dokter juga bisa mengetahui kelainan mata yang menyertai kondisi mata Anda seperti rabun jauh, rabun dekat, gangguan gerakan otot mata, dan sebagainya.

    Hasil cek mata silinder dapat membantu dokter untuk merekomendasikan berbagai pilihan metode yang dapat dilakukan untuk membantu Anda agar melihat dengan lebih baik.

    Mengutip American Optometric Association, berikut beberapa pilihan yang bisa diterapkan untuk mengobati mata silinder.

    • Penggunaan kacamata lensa silinder yang mungkin dikombinasikan dengan lensa lain sesuai kondisi mata, seperti lensa minus atau plus.
    • Penggunaan lensa bila kacamata dinilai tidak cukup efektif mengoreksi penglihatan Anda.
    • Lensa ortho-K yang digunakan untuk memperbaiki bentuk kornea mata untuk sementara waktu.
    • Operasi refraksi mata untuk memperbaiki bentuk kornea mata Anda secara permanen.

    Anda mungkin memerlukan tes mata silinder secara berkala untuk memantau kondisi mata Anda dan mengoreksi lensa kacamata yang Anda gunakan.

    Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kesehatan mata dengan baik agar gangguan penglihatan Anda tidak bertambah parah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 28/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan