backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Memahami Perbedaan Kacamata Photocromic dan Bluecromic

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 26/09/2022

    Memahami Perbedaan Kacamata Photocromic dan Bluecromic

    Meski terlihat serupa, kacamata photocromic dan bluecromic ternyata memiliki perbedaan. Namun, keduanya memiliki fungsi yang sama untuk melindungi mata. Apabila bingung ingin mengganti kacamata yang mana, ketahui terlebih dahulu kebutuhan Anda. Nah, simak perbedaan kacamata photocromic dan bluecromic dalam ulasan berikut ini.

    Apa itu kacamata photocromic?

    lensa kacamata antisilau

    Kacamata photocromic adalah jenis kacamata yang menggunakan lensa transisi yang bersifat adaptif.

    Dikatakan transisi karena lensa ini secara otomatis menjadi gelap di bawah sinar matahari yang cerah.

    Kemudian, lensa akan kembali ke warna biasa atau bening saat berada pada lingkungan yang remang-remang (dalam ruangan).

    Perubahan warna pada lensa kacamata photocromic saat terpapar sinar matahari bertujuan untuk melindungi mata dari radiasi sinar ultraviolet (UV) berlebihan.

    Paparan sinar UV yang berisiko menyebabkan kerusakan permanen pada kornea dan konjungtiva.

    Sementara itu, kacamata photocromic yang baik mampu memblokir 100% sinar matahari yang paling berbahaya serta bisa beradaptasi dengan perubahan cahaya dan kegelapan dalam hitungan detik.

    Selain itu, kacamata lensa photochromic menawarkan fleksibilitas bila Anda butuh kacamata dengan resep dokter tapi sekaligus bisa melindungi mata di luar ruangan dari sinar UV.

    Hal ini dikarenakan kacamata lensa photocromic dibuat dengan resep normal.

    Dengan begitu, kacamata yang dipakai dapat membantu penglihatan mata minus sekaligus mendapatkan perlindungan sinar UV.

    Nah, menarik kan? Jadi, Anda tidak perlu lagi bingung dan repot karena kacamata photocromic ini dapat memenuhi berbagai kebutuhan Anda dengan menggabungkan manfaat kacamata lensa resep dan kacamata hitam.

    Apa itu kacamata bluecromic?

    Perlu Anda ketahui bahwa kacamata bluecromic adalah turunan dari kacamata photocromic karena menggunakan perpaduan dua lensa yakni blue light dan photocromic.

    Kacamata lensa bluecromic memiliki ciri berwarna bening seperti lensa kacamata pada umumnya.

    Kacamata bluechromic bekerja dengan cara menghalau cahaya biru, khususnya dengan filter kuning meskipun warnanya tidak terdeteksi oleh mata telanjang.

    Namun, jika terkena sinar matahari, lensa ini secara otomatis akan berubah warna menjadi gelap untuk melindungi mata.

    Kacamata dengan lensa bluecromic memiliki 2 fungsi untuk memenuhi kebutuhan Anda, yakni sebagai berikut.

    Pasalnya, paparan cahaya biru atau blue light yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur bahkan juga dapat menyebabkan ketegangan mata dan sakit kepala.

    Jika Anda memiliki kondisi sindrom mata kering yang sudah ada sebelumnya, maka cahaya biru dapat memperburuk gangguan penglihatan ini.

    Berdasarkan masing-masing penjelasan kacamata bluecromic dan photocromic, apa perbedaan dari keduanya?

    Lantas, apa bedanya kacamata bluecromic dan photochromic?

    Kacamata antiradiasi

    Secara umum, kedua lensa kacamata bluecromic dan photocromic ini tidak memiliki banyak perbedaan karena keduanya memiliki kegunaan yang hampir sama.

    Namun, ada hal yang perlu diketahui terkait kedua lensa kacamata itu sebelum Anda memutuskan untuk memilihnya.

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kacamata bluecromic dan photocromic memiliki perbedaan dari segi fungsinya.

    Kedua kacamata tersebut memang dapat digunakan di luar ruangan atau di dalam ruangan dan bisa berubah warna jadi gelap ketika terkena sinar matahari (antisilau).

    Namun, kacamata lensa bluecromic memiliki inovasi baru. Selain itu, kacamata ini juga memiliki kemampuan yang lebih dalam menangkal paparan sinar biru yang dipancarkan melalui layar gadget.

    Hal ini erbeda dengan kacamata lensa photocromic yang bisa ditembus oleh sinar biru.

    Perlu Anda ketahui bahwa paparan sinar biru yang kuat dan berlebihan memiliki efek panjang dapat mengganggu penglihatan.

    Jadi, saat memutuskan memakai kacamata lensa bluecromic, Anda tidak hanya menuai keuntungan dari kenyamanannya.

    Anda juga mampu menjaga mata Anda dari paparan cahaya biru yang membahayakan.

    Bahaya paparan sinar biru yang berlebihan

    Setelah memahami perbedaan kacamata bluecromic dan photocromic, kini saatnya mencari tahu lebih dalam mengenai dampak buruk dari paparan blue light.

    Paparan sinar biru yang berlebih memang dapat memengaruhi mata termasuk memperburuk gangguan penglihatan.

    Melalui situs Prevent Blindness, disebutkan bahwa penelitian awal menunjukkan terlalu banyak paparan sinar biru dapat menyebabkan beberapa kondisi, di antaranya sebagai berikut.

    • Kelelahan pada mata. Hal ini dikarenakan terus menatap layar komputer, gejala kelelahan mata lain termasuk mata sakit atau iritasi dan kesulitan fokus.
    • Kerusakan retina. Studi menunjukkan bahwa paparan cahaya biru terus menerus dari waktu ke waktu dapat menyebabkan sel retina rusak dan gangguan penglihatan lain seperti degenerasi makula terkait usia.
    • Mata kering. Saat menatap layar digital yang memancarkan cahaya biru, Anda akan lebih jarang berkedip sehingga membuat mata menjadi kering.
    • Sakit kepala. Ketegangan pada mata karena terlalu lama memaksa mata untuk melihat akan membuat penglihatan jadi kabur juga dapat menyebabkan sakit kepala.
    • Katarak. Tidak hanya paparan sinar matahari dapat menyebabkan katarak, tetapi sinar biru juga menghasilkan sel yang sama yang dapat menurunkan penglihatan.

    Pada beberapa kasus, keberadaan sinar biru atau blue light sangat penting.

    Penggunaan sinar biru yang cukup dapat menjaga siklus tidur dan bangun Anda, termasuk menstabilkan suasana hati dan menjaga ingatan Anda agar tetap tajam.

    Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan lagi kegunaan kacamata lensa bluecromic ini dalam menangkal bahaya sinar biru pada mata.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 26/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan