backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Memahami Kunci Hidup Bahagia dan Sehat untuk Para Lansia

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

    Memahami Kunci Hidup Bahagia dan Sehat untuk Para Lansia

    Supaya dapat hidup sehat lebih lama, orang lanjut usia atau lansia juga perlu merasa bahagia. Lantas, bagaimana cara mewujudkan lansia sehat dan bahagia? Faktor apa saja yang dapat mendukung atau menghambatnya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Beragam cara agar lansia merasa sehat dan bahagia

    Lansia sudah mengalami berbagai perubahan hidup, termasuk berhenti bekerja dan pensiun, berjauhan dengan anak-anaknya, dan bahkan kehilangan orang tersayang.

    Tidak sedikit pula lansia yang mengalami masalah kesehatan sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain untuk melakukan hal-hal yang tadinya mampu dilakukannya sendiri.

    Untuk bisa menjalani hidup dengan sehat dan bahagia, para lansia harus tahu bagaimana cara menghadapi dan menerima perubahan hidup dengan sepenuh hati. Berikut adalah beberapa di antaranya.

    1. Memfokuskan diri pada hal yang bisa dilakukan

    latihan ketahanan lansia, resistance training, resistance band

    Penurunan kemampuan gerak dan dampak dari penyakit degeneratif menjadikan lansia tidak bisa hidup mandiri. Hal ini bisa membuat mereka merasa sedih dan kecewa pada diri sendiri.

    Padahal, jika pola pikir dan perspektif mereka lebih positif, lansia sebenarnya bisa hidup dengan sehat dan bahagia. 

    Contohnya, alih-alih fokus terhadap hal yang kini sudah tidak bisa dilakukannya, akan lebih baik bila lansia fokus terhadap hal yang masih bisa mereka lakukan.

    Penerimaan dan keinginan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi adalah kunci untuk tetap sehat secara fisik dan mental pada usia senja.

    2. Menjalin hubungan baik dengan orang lain

    Berpindah tempat tinggal, berhenti bekerja, hingga kehilangan orang terdekat bisa membuat lansia kesulitan memiliki kehidupan sosial kembali seperti dahulu.

    Padahal, komunikasi serta hubungan dekat dengan orang lain mampu membantu para lansia untuk tidak merasa kesepian sehingga mereka bisa hidup lebih sehat dan bahagia.

    Jika Anda tinggal dengan orangtua yang sudah lansia, jangan biarkan ia terisolasi. Kenalkan orangtua Anda dengan orang baru agar ia bisa membangun hubungan dengan mereka.

    Lansia dapat mengajak kenalan tetangga, mengikuti komunitas, atau ikut serta dalam kegiatan sukarelawan yang membuat mereka bertemu dengan banyak orang.

    3. Mengikuti kegiatan sukarelawan

    Meski sudah memasuki usia lanjut, lansia yang masih dapat bergerak aktif tetap diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan sukarelawan.

    Selain bertemu dengan banyak kenalan baru, mengikuti kegiatan sukarelawan dapat membuat lansia merasa dibutuhkan oleh orang lain.

    Salah satu faktor yang membuat lansia bahagia adalah merasa berguna. Ini karena masih ada orang lain yang membutuhkan keberadaan mereka.

    4. Menerapkan pola hidup sehat

    Menikmati hidup bukan berarti bisa makan seenaknya. Menerapkan pola makan sehat atau diet untuk lansia artinya mereka perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

    Dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), berikut ini beberapa tips untuk mengatur asupan makanan lansia. 

    • Utamakan makanan tinggi serat, seperti roti gandum, sayuran hijau, dan buah-buahan.
    • Pilihlah hidangan yang diolah dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus sembari mengurangi dan menghindari gorengan.
    • Tambah asupan pelengkap, seperti susu fortifikasi yang punya kandungan lengkap, seperti vitamin D, prebiotik dan probiotik, kalsium, serta protein.
    • Pastikan menjaga kadar air dalam tubuh dengan minum cukup air putih.

    Lansia yang masih bergerak aktif disarankan untuk berolahraga secara rutin. Lakukanlah olahraga yang aman untuk lansia, seperti jalan santai, bersepeda, senam, atau jogging.

    Aktivitas fisik secara rutin pada lansia dapat membantu meningkatkan nafsu makan, membuat tidur lebih nyenyak, dan mengurangi risiko penyakit jantung.

    Faktor yang membuat lansia bahagia pada usia senja

    gambar lansia bahagia

    Perasaan bahagia dan kesehatan saling berkaitan. Ini artinya, saat seorang lansia merasa bahagia, mereka cenderung memiliki fisik yang sehat dan begitu pula sebaliknya. 

    Tak hanya itu, lansia yang bahagia menunjukkan kesehatan mental yang juga terjaga. Beberapa faktor yang dapat membuat lansia tetap merasa bahagia adalah sebagai berikut.

  • Variasi kegiatan. Memberikan kontribusi secara aktif pada berbagai kegiatan yang bermanfaat dapat membuat lansia merasa lebih puas dan bahagia.
  • Banyak teman. Memiliki orang lain untuk beraktivitas, baik itu pasangan atau orang yang merawat (caregiver), dapat menghilangkan perasaan kesepian yang sering kali menimbulkan gangguan mental pada lansia.
  • Perasaan dibutuhkan. Lansia akan merasa bahagia bila dibutuhkan. Oleh karena itu, mereka akan merasa senang hati bila orang lain meminta bantuan dari mereka, sekecil apa pun usahanya.
  • Kesempatan belajar. Dengan pengetahuan yang luas, pikiran lansia dapat menjadi lebih aktif. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa puas dan bahagia seiring dengan pertambahan usia.
  • Ikut serta dalam komunitas. Lansia yang menjadi bagian dari keluarga, komunitas, atau kelompok pertemanan merasa bahwa mereka tidaklah sendirian. Hal ini bisa mengusir rasa kesepian dan membuat lansia lebih bahagia.
  • Faktor yang menghambat kebahagiaan lansia

    Seiring bertambahnya usia, lansia harus menghadapi makin banyak tantangan. Hal ini sering kali membuat para lansia tidak bisa merasa bahagia.

    Berikut ini adalah beberapa faktor yang berpotensi menghambat kebahagiaan lansia.

    • Masalah kesehatan. Disabilitas dan penyakit pada lansia bisa memengaruhi persepsi pada citra tubuhnya.
    • Rasa kesepian. Perasaan ini mungkin timbul karena lansia harus tinggal sendiri, tidak memiliki tetangga yang akrab, atau sudah ditinggal mati oleh pasangan, teman, atau anggota keluarga yang biasa berkumpul bersama.
    • Tidak memiliki tujuan hidup. Pensiun bekerja, hilangnya aktivitas bersama anak yang mulai berkeluarga, dan keterbatasan fisik akibat masalah kesehatan dapat membuat lansia tidak mengetahui arah dan tujuan hidupnya.
    • Takut akan kematian. Tidak sedikit lansia yang takut akan kematian dan cemas dengan adanya masalah finansial atau kesehatan. Terlalu fokus dengan rasa takut membuat lansia makin sulit merasa bahagia dengan kondisinya.
    • Kehilangan orang terdekat. Kehilangan orang-orang yang dulunya hidup dan berjuang bersama bisa memicu rasa kehilangan, kesepian, hingga depresi.

    Dengan memperhatikan beberapa cara di atas, Anda bisa merawat lansia serta memastikan mereka menjalani masa tua dengan sehat dan bahagia.

    Anda juga bisa menciptakan lingkungan yang memungkinkan lansia untuk merasakan hidup yang lebih bermakna melalui perhatian dan dukungan yang tepat.

    Kesimpulan

    • Rasa bahagia dan kesehatan saling berkaitan. Lansia yang bahagia cenderung punya tubuh yang sehat dan begitu pula sebaliknya.
    • Beberapa cara yang bisa dilakukan agar lansia lebih sehat dan bahagia, seperti fokus pada hal yang bisa dilakukan, jalin hubungan baik, dan terapkan pola hidup sehat.
    • Munculnya gangguan kesehatan, rasa takut akan kematian, dan kehilangan orang terdekat adalah beberapa hal yang dapat menghambat kebahagiaan lansia.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan