Motilitas sperma menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan kesuburan pria. Ini karena sperma perlu bergerak melalui saluran reproduksi wanita untuk membuahi sel telur.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Motilitas sperma menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan kesuburan pria. Ini karena sperma perlu bergerak melalui saluran reproduksi wanita untuk membuahi sel telur.
Lalu, bagaimana bila seorang pria mempunyai pergerakan sperma yang buruk? Akankah hal itu memengaruhi kesuburannya? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Motilitas sperma adalah kemampuan sperma untuk bergerak secara efisien di dalam tubuh wanita. Mengacu pada cara sperma berenang, motilitas dibedakan menjadi dua jenis.
Agar mampu melewati lendir serviks dan membuahi sel telur, sperma wajib mempunyai motilitas progresif minimal 25 mikrometer per detik.
Pergerakan sperma tergolong buruk jika hanya ada kurang dari 32% sel sperma yang mampu bergerak secara progresif, sedangkan 68% sisanya nonprogresif. Kondisi ini disebut asthenozoospermia.
Motilitas sperma yang buruk terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
Supaya dapat membuahi sel telur, kondisi sperma yang sehat tentu dibutuhkan. Ada beberapa kriteria utama yang menunjukkan kesehatan sperma, antara lain:
Kerusakan atau kecacatan pada salah satu kriteria yang telah disebutkan di atas bisa menjadi penyebab pria tidak subur.
Oleh sebab itu, pria dengan pergerakan sperma yang buruk mungkin kesulitan untuk mengusahakan keturunan.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Genetic Engineering and Biotechnology (2021) menyebutkan bahwa pergerakan sperma yang buruk terjadi pada sekitar 19% pria yang tidak subur.
Penyebab pasti dari motilitas sperma yang rendah atau gerakan sperma yang lambat bermacam-macam, di antaranya:
Secara umum, penanganan motilitas sperma yang buruk bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti berikut ini.
Selain itu, beberapa jenis suplemen juga berpotensi membantu meningkatkan motilitas sperma.
Penelitian sebelumnya pada International Journal of General Medicine (2011) membahas efek konsumsi suplemen selenium dan vitamin E pada pria yang tidak subur.
Diketahui bahwa mengonsumsi 200 mikrogram selenium bersamaan dengan 400 unit vitamin E selama 100 hari berturut-turut dapat meningkatkan pergerakan sperma hingga 52 persen.
Jika penyebab gangguan kesuburan ini adalah kadar hormon yang rendah dan varikokel, terapi hormon bisa membantu. Dalam beberapa kasus, dokter juga akan merekomendasikan operasi.
Penting juga untuk menjaga suhu testis tetap ideal karena sel sperma dapat rusak bila terpapar suhu panas, misalnya akibat pemakaian celana ketat dan kebiasaan duduk terlalu lama.
Itu sebabnya, Anda perlu mengusahakan untuk bangun dari duduk setiap 30 menit sekali untuk mencegah peningkatan suhu di sekitar testis akibat duduk terlalu lama.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar