Salah satu penyebab masalah kesuburan pada pria dan wanita ialah hipogonadisme. Kondisi ini dapat memengaruhi produksi hormon yang penting dalam proses reproduksi. Ketahui gejala, penyebab, dan cara menanganinya dalam uraian berikut ini.
Salah satu penyebab masalah kesuburan pada pria dan wanita ialah hipogonadisme. Kondisi ini dapat memengaruhi produksi hormon yang penting dalam proses reproduksi. Ketahui gejala, penyebab, dan cara menanganinya dalam uraian berikut ini.
Hipogonadisme adalah suatu kondisi saat kelenjar seks menghasilkan sedikit hormon seks atau tidak menghasilkannya sama sekali.
Kelenjar seks atau yang disebut gonad terdiri dari testis pada pria dan ovarium pada wanita.
Hormon seks yang diproduksi oleh gonad membantu mengendalikan perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan, terutama saat memasuki masa pubertas.
Selain itu, hormon ini juga berperan dalam produksi sperma pria dan siklus menstruasi wanita.
Hipogonadisme bisa menyerang orang-orang dengan usia berapa pun. Namun, gejala dan konsekuensi yang dirasakan oleh masing-masing kelompok usia berbeda.
Contohnya, bila gangguan ini terjadi selama janin berada dalam kandungan, bayi akan terlahir dengan jenis kelamin yang bermasalah.
Apabila hipogonadisme terjadi setelah masa pubertas, pengidapnya akan mengalami masalah kesuburan, disfungsi seksual, dan kemandulan.
Kondisi ini bisa dimulai selama masa perkembangan janin, pubertas, atau usia dewasa. Tanda dan gejalanya tergantung kapan kondisinya berkembang.
Gejala utama hipogonadisme pada pria adalah testosteron rendah. Kondisi ini bisa didiagnosis bila Anda sering merasa kelelahan dan kekurangan dorongan seksual.
Kondisi ini juga ditandai dengan infertilitas pada pria. Hal ini bisa menjadi hambatan saat melakukan program hamil karena kadar sperma Anda menjadi lebih rendah dari seharusnya.
Selain kondisi tersebut, gejala hipogonadisme lain pada pria meliputi:
Sementara itu, gejala hipogonadisme pada wanita meliputi:
Mungkin masih ada tanda dan gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa khawatir terhadap gejala tertentu, konsultasikan dengan dokter.
Dikutip dari Mayo Clinic, hipogonadisme terbagi dua, yaitu hipogonadisme primer dan sekunder.
Hipogonadisme primer terjadi akibat adanya masalah pada kelenjar seks atau organ reproduksi.
Otak masih memberikan sinyal ke gonad untuk memproduksi hormon, tetapi testis atau ovarium tidak bisa melakukannya. Kondisi ini juga disebut hypergonadotropic hypogonadism.
Beberapa penyebab umum hipogonadisme primer meliputi:
Dalam hipogonadisme sekunder atau hypogonadotropic hypogonadism, otak gagal memberikan sinyal ke kelenjar seks untuk memproduksi hormon.
Hipotalamus dan kelenjar pituitari dalam otak tidak bekerja sebagaimana mestinya. Masalah ini menyebabkan penurunan produksi hormon karena sinyal dari otak ke gonad terganggu.
Penyebab umum dari hipogonadisme sekunder meliputi:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mengetahui apakah perkembangan kelenjar seksual Anda sesuai dengan usia Anda.
Dokter kemungkinan akan memeriksa massa otot, rambut halus pada beberapa bagian tubuh, dan organ reproduksi Anda.
Apabila diperlukan, dokter juga akan merekomendasikan Anda untuk melakukan beberapa tes medis tambahan seperti berikut.
Perawatan untuk hipogonadisme bervariasi, tergantung pada faktor yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa jenis pengobatan yang umum dilakukan.
Prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan kadar hormon testosteron supaya kembali normal. Pria membutuhkan testosteron untuk menghasilkan sperma dan mendapatkan gairah seksual.
Dokter dapat memberikan hormon testosteron pengganti untuk pria melalui berbagai jalur berikut.
Perlu diingat, prosedur ini dapat menimbulkan efek samping, seperti penurunan jumlah sperma, gangguan tidur, jerawat, hingga peningkatan produksi sel darah merah.
Ada pula pengobatan hipogonadisme yang dapat dilakukan bagi anak laki-laki yang pubertasnya tertunda (delayed puberty).
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh faktor bawaan lahir yang bisa muncul sejak masa janin, seperti sindrom Klinefelter dan kriptorkidisme.
Anak laki-laki yang mengalami gangguan hormon ini akan menerima suplemen testosteron, biasanya dalam bentuk suntikan, selama tiga hingga enam bulan.
Pengobatan hipogonadisme untuk wanita dilakukan dengan meningkatkan jumlah hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Kedua hormon ini diberikan dalam bentuk tablet atau patch. Terkadang, wanita yang gairah seksualnya menurun bisa diresepkan testosteron dosis rendah.
Kombinasi hormon estrogen dan progesteron juga menurunkan kemungkinan kanker endometrium.
Namun, perlu diperhatikan, bila hipogonadisme disebabkan oleh tumor di sekitar kelenjar pituitari pada otak, Anda butuh terapi radiasi hingga pembedahan.
Hingga saat ini, belum ada metode pasti untuk mencegah hipogonadisme. Namun, Anda dapat melakukan beberapa perubahan gaya hidup berikut ini.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik dari masalah Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar