Asthenoteratozoospermia merupakan kondisi ketika bentuk dan gerakan sperma kurang baik. Dalam kasus yang parah, kelainan sperma ini memengaruhi kesuburan pria dan membuat pasangan sulit mengalami kehamilan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Asthenoteratozoospermia merupakan kondisi ketika bentuk dan gerakan sperma kurang baik. Dalam kasus yang parah, kelainan sperma ini memengaruhi kesuburan pria dan membuat pasangan sulit mengalami kehamilan.
Asthenoteratozoospermia adalah kondisi yang terjadi saat bentuk dan gerakan sperma kurang baik. Kondisi ini merupakan kombinasi antara asthenozoospermia dan teratozoospermia.
Asthenozoospermia mengacu pada pergerakan sel sperma yang tidak berenang sebagaimana mestinya. Masalah ini terjadi saat lebih dari 68% sperma tidak berenang dengan efisien.
Sementara itu, teratozoospermia berkaitan dengan bentuk sperma yang abnormal. Bentuk yang tidak normal tersebut bisa terdapat pada bagian kepala, badan, atau ekor sel sperma.
Saat terjadi asthenoteratozoospermia, kemampuan sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur akan terpengaruh.
Akibatnya, pria yang mengidap kelainan sperma ini berisiko mengalami gangguan kesuburan.
Gejala utama dari kelainan sperma yaitu ketidakmampuan pria untuk membuat pasangannya hamil meski sudah rutin berhubungan intim tanpa pengaman.
Selain itu, beberapa kondisi lain yang mungkin terkait dengan masalah ini, di antaranya:
Gejala di atas tidak selalu disebabkan oleh asthenoteratozoospermia dan mungkin merupakan tanda gangguan kesehatan lainnya.
Ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya.
Hingga saat ini, penyebab asthenoteratozoospermia belum diketahui secara pasti. Namun, pola hidup yang tidak sehat diduga berpengaruh besar pada terjadinya kondisi ini.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko ketidaknormalan bentuk dan gerakan sperma meliputi:
Asthenoteratozoospermia berpotensi membuat pengidapnya mandul. Apalagi jika sperma tidak dapat berenang dengan baik untuk mencapai dan membuahi sel telur.
Namun, apakah pria dengan kelainan sperma ini tetap bisa membuat pasangannya hamil? Jawabannya ya, asal kondisinya tidak parah.
Perlu diketahui bahwa kelainan gerakan dan bentuk sperma juga dapat menyebabkan masalah lain, seperti stres, hilangnya kepercayaan diri, dan peningkatan risiko kanker.
Maka dari itu, sebaiknya kunjungi dokter bila Anda dan pasangan tidak hamil meski sudah setahun lebih berhubungan intim tanpa menggunakan kondom.
Berdasarkan rekomendasi European Academy of Andrology, berikut adalah beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kelainan sperma ini.
Sebelum pemeriksaan, dokter akan meminta Anda tidak berhubungan intim maupun masturbasi selama dua hingga tujuh hari. Hal ini bertujuan agar hasil diagnosis lebih akurat.
Beragam tindakan dapat dilakukan untuk mengatasi ketidaknormalan pada bentuk dan gerakan sperma. Tentunya, penanganan di bawah ini harus dilakukan sesuai penyebabnya.
Tindakan ini dapat membantu mengatasi kelainan sperma yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Cara melakukannya terbilang cukup sederhana, di antaranya:
Peneliti dari Qom University of Medical Sciences, Iran, menyebutkan bahwa kombinasi antara suplemen selenium dan vitamin E dapat membantu mengatasi abnormalitas pada sperma.
Manfaat ini bisa didapat dengan mengonsumsi 200 mg selenium dan 400 IU vitamin E selama 100 hari. Namun, berkonsultasilah kepada dokter sebelum Anda mengonsumsi suplemen apa pun secara rutin.
Inseminasi buatan dilakukan dengan meletakkan sperma dalam rahim pasangan. Melalui metode ini, sperma diharapkan bisa lebih mudah mencapai dan membuahi sel telur.
Dalam kasus kelainan sperma yang parah, bayi tabung (IVF) dapat dijadikan pilihan. Pada prosedur ini, sperma dan sel telur akan digabungkan di luar tubuh sebelum dipindahkan ke dalam rahim.
Untuk menentukan penanganan yang sesuai, konsultasikan dengan dokter Anda. Penanganan yang salah tentu berisiko menyebabkan masalah bertambah parah.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar