Sebuah studi pada jurnal BMC Pregnancy and Childbirth menjelaskan penyebabnya.
Diketahui bahwa janin dapat terasa lebih jarang bergerak karena adanya perubahan gerakan bayi ketika kehamilan sudah melewati usia 30 minggu atau memasuki usia 8 bulan.
Dibanding gerakan berputar, ibu hamil mungkin akan lebih sering merasakan gerakan menggeliat yang menimbulkan rasa geli.
Terkadang, gerakan menendang tiba-tiba juga bisa terasa dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Perubahan gerak tersebut terjadi karena tubuh bayi semakin sempurna dan ruang geraknya di dalam rahim semakin sempit.
Dalam studi yang sama, peneliti yang mengamati gerakan bayi seminggu sebelum persalinan, menyimpulkan bahwa gerakan bayi tidak benar-benar berkurang melainkan hanya melambat.
Sebanyak 40 ibu hamil melaporkan bahwa gerakan bayi memang terasa lebih lambat, tetapi juga menjadi lebih kuat.
Beberapa ibu juga merasakan gerakan yang cukup besar ketika seluruh tubuh bayi mulai bergerak bersamaan.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang menyebabkan seorang ibu kesulitan merasakan gerakan janin menjelang persalinan.
Hal ini bisa membuat ibu menganggap bahwa gerakan janin akan berkurang, padahal tidak demikian.
Faktor-faktor tersebut meliputi berikut ini.
- Volume cairan ketuban yang tidak sesuai.
- Adanya plasenta anterior (plasenta yang menempel di sisi depan rahim).
- Sang ibu punya kebiasaan merokok dan kelebihan berat badan.
- Nuliparitas, yakni wanita yang belum pernah melahirkan sebelumnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar