1. Pilih teh herbal
Teh biasa dikategorikan dalam dua jenis, yaitu teh nonherbal dan teh herbal. Teh nonherbal adalah jenis teh yang banyak ditemui, seperti teh hijau, teh oolong, teh hitam, hingga teh putih.
Sementara itu, teh herbal adalah teh yang terbuat dari tanaman selain teh. Cita rasa teh dari minuman ini tercipta dari campuran akar, biji-bijian, bunga, buah-buahan, dan daun-daunan.
Alasan mengapa ibu hamil lebih baik minum teh herbal adalah bahwa teh ini tidak mengandung kafein. Bahkan, teh ini diyakini bisa membantu mengatasi morning sickness.
Meski begitu, beberapa jenis teh herbal, seperti teh chamomile, pennyroyal, dan dandelion sebaiknya dihindari selama kehamilan karena dikhawatirkan bisa berdampak buruk terhadap janin.
2. Batasi konsumsi teh
Ibu hamil dianjurkan untuk tidak minum lebih dari 200 mg kafein atau sekitar dua cangkir teh setiap hari.
Usahakan memeriksa kemasan teh terlebih dahulu untuk mengetahui jumlah kafein pada tiap sajiannya. Rata-rata teh nonherbal mengandung 40–50 mg kafein pada tiap sajian.
Meski teh herbal tidak mengandung kafein, laman Pregnancy, Birth and Baby tetap menyarankan ibu hamil untuk tidak minum lebih dari dua gelas teh herbal setiap harinya.
Selain itu, Anda juga tidak disarankan minum teh herbal yang sama secara terus-menerus.
Minum dua gelas teh per hari memang tidak membuat Anda melebihi batas asupan kafein harian.
Namun, perlu Anda ingat bahwa kafein tidak hanya ditemukan pada kopi dan teh, tetapi juga cokelat, minuman berenergi, dan minuman bersoda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar