Dalam beberapa kasus, seorang bayi dapat memiliki “kembar parasit” yang terbentuk di dalam tubuhnya. Kondisi yang terdengar aneh ini dalam istilah medis disebut fetus in fetu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Dalam beberapa kasus, seorang bayi dapat memiliki “kembar parasit” yang terbentuk di dalam tubuhnya. Kondisi yang terdengar aneh ini dalam istilah medis disebut fetus in fetu.
Lantas, apa penyebab bayi terlahir dengan kembar parasit? Apakah kondisi ini berbahaya bagi buah hati Anda? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Fetus in fetu (FIF) adalah suatu kelainan kongenital yang terjadi saat salah satu janin kembar berkembang di dalam tubuh kembaran lain yang sehat.
Kelainan janin yang lebih umum dikenal sebagai “kembar parasit” ini tergolong sangat langka.
Sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Cureus (2022) menjelaskan bahwa angka kasus FIF di seluruh dunia diperkirakan hanya satu dari 500.000 kelahiran.
Bahkan hingga saat ini, kurang dari 200 kasus yang tercatat serta dilaporkan di seluruh dunia.
FIF paling sering terjadi pada area perut atau abdomen, terutama pada area retroperitoneum yang menyumbang sekitar 80% dari keseluruhan kasus.
Retroperitoneum (retroperitoneal space) adalah rongga yang berada di belakang organ dalam perut, seperti hati, ginjal, dan kandung kemih, serta di depan tulang belakang.
Selain perut, kondisi ini bisa berkembang pada rongga tengkorak, rongga dada (mediastinum), panggul, kantong buah zakar (skrotum), hingga mulut.
Tanda dan gejala dari fetus in fetu pada umumnya bergantung dari lokasi tumbuhnya jaringan.
Pada kasus FIF pada rongga perut, gejala yang umum dialami bayi dan anak-anak meliputi:
Penyebab pasti dari fetus in fetu tetap menjadi bahan perdebatan para ilmuwan dan ahli medis.
Dikutip dari International Society of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology (ISUOG), terdapat dua teori yang menjelaskan kelainan langka ini.
Teori pertama yang dicetuskan oleh para ilmuwan mengenai penyebab fetus in fetu ialah teratoma yang berkembang.
Teratoma atau kista dermoid adalah tumor yang tersusun dari jaringan berbeda yang asing dari lokasi tumbuhnya, misalnya jaringan gigi atau rambut yang berkembang di rongga perut.
Seiring waktu, teori kembar parasit menjadi teori yang paling banyak diterima untuk kasus fetus in fetu.
Teori ini menjelaskan bahwa FIF terjadi saat tahap awal kehamilan kembar identik. Pada kasus ini, terjadi gangguan pembelahan sel selama perkembangan embrio.
Hal ini membuat janin kembar yang sehat menyelimuti kembaran lain yang tidak berkembang.
Kembar parasit ini selanjutnya tidak berkembang dan hidupnya akan bergantung pada tubuh kembar sehat yang berperan sebagai inang.
FIF mungkin bisa terdeteksi lewat pemeriksaan ultrasound (USG) saat pemeriksaan kehamilan. Kembar parasit akan terlihat sebagai massa dengan batas yang terlihat jelas dalam perut janin.
Massa ini mungkin berbentuk kantong berisi cairan dengan struktur padat atau tulang di dalamnya.
Karena langka dan sulitnya diagnosis FIF pada tahap awal, kelainan ini kerap kali tidak terdeteksi selama pemeriksaan dengan dokter kandungan.
Setelah bayi lahir dengan massa abnormal pada perut, barulah dokter dapat mendiagnosis FIF dengan beberapa prosedur berikut ini.
Janin dengan FIF berisiko mengalami beberapa komplikasi kehamilan, seperti kelebihan cairan ketuban hingga persalinan yang sulit karena ukuran lingkar perut yang lebih besar.
Pada kebanyakan kasus, wanita perlu melahirkan dengan operasi caesar bila perut janin terlalu besar untuk melewati jalan lahir selama persalinan normal.
Penanganan fetus in fetu melibatkan operasi untuk mengangkat massa abnormal. Hal ini sering kali dilakukan pada usia bayi atau anak-anak untuk mencegah komplikasi yang parah.
Setelah pembedahan, pemantauan rutin diperlukan untuk memastikan bahwa ibu dan janin menjalani pemulihan yang optimal.
Tes darah, meliputi alpha-fetoprotein (AFP) dan human chorionic gonadotropin (hCG), mungkin diperlukan selama dua tahun untuk mengukur kemungkinan munculnya jaringan ganas.
Jika ditemukan kemungkinan tersebut, dokter akan merekomendasikan terapi tambahan, misalnya kemoterapi dan terapi radiasi untuk membunuh jaringan yang bersifat kanker.
Perlu diingat bahwa fetus in fetu (FIF) tergolong sangat langka. Apabila Anda merasa khawatir dengan kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi terbaik.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar