Pernahkah Anda sedang asyik berlari kemudian merasakan nyeri otot di area kaki? Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah Anda memakai sepatu yang salah. Lantas, bagaimana cara memilih sepatu lari yang benar?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Pernahkah Anda sedang asyik berlari kemudian merasakan nyeri otot di area kaki? Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah Anda memakai sepatu yang salah. Lantas, bagaimana cara memilih sepatu lari yang benar?
Kebanyakan orang memilih sepatu berdasarkan harga atau tampilannya. Padahal, hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah aspek kenyamanan.
Penggunaan sepatu yang tepat akan memengaruhi performa Anda dan kesehatan kaki saat berlari. Tanpa sepatu yang pas, Anda berisiko mengalami lecet, nyeri kaki, bahkan cedera saat berlari.
Untuk itu, perhatikan hal-hal berikut ini ketika memilih sepatu lari yang sesuai.
Ketika memilih sepatu lari, pastikan untuk memilih sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki. Hindari memilih ukuran yang terlalu besar atau sepatu kekecilan karena bisa menimbulkan lecet.
Dikutp dari UCSF Health, tips ketika menentukan ukuran sepatu yang tepat untuk olahraga yaitu menaikkan setengah ukuran dari ukuran sepatu biasa yang Anda pakai.
Kenapa demikian? Ini karena kaki bisa membengkak saat berlari sehingga tersedia ruang untuk pembesaran kaki ini.
Adanya ruang lebih juga membuat kaki lebih nyaman dan leluasa bergerak ketika berlari.
Cara memilih sepatu lari selanjutnya yaitu menentukan di mana Anda akan berlari.
Berdasarkan trek lari, sepatu lari sebenarnya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu road-running shoes, trail-running shoes, dan cross-training shoes.
Road-running shoes berlaku bagi para pelari yang biasanya lari di jalan, trotoar, atau lapangan yang datar dan keras.
Trail-running shoes digunakan untuk lari di di trek yang naik-turun, seperti di perbukitan dengan jalan tanah tidak rata yang dipenuhi batu, lumpur, atau akar pepohonan.
Trail-running shoes memberikan stabilitas pada kaki untuk menghadapi jalur yang ekstrem.
Sementara itu, sepatu lari jenis cross-training shoes dirancang untuk olahraga di dalam ruangan atau studio, misalnya olahraga di gym atau untuk latihan crossfit.
Anda sebaiknya juga memilih sepatu olahraga lari yang memiliki permukaan atau bantalan sepatu yang empuk. Ini demi kenyamanan dan kesehatan kaki Anda.
Bantalan empuk pada sepatu lari dapat meredam benturan saat kaki menyentuh tanah. Fungsi ini mengurangi tekanan pada sendi-sendi, seperti pergelangan kaki, lutut, dan pinggul.
Sepatu yang memiliki bantalan empuk juga dapat membantu mengurangi kelelahan pada kaki selama dan setelah berlari.
Karena sepatu dapat meredam benturan dengan permukaan dan mengurangi tekanan, aliran darah di area kaki menjadi lebih lancar, sehingga mencegah tegang otot.
Anda pun bisa berlari lebih nyaman dan fokus sepenuhnya menerapkan teknik berlari yang tepat untuk mencapai tujuan latihan Anda.
Hampir semua jenis olahraga, termasuk lari, membutuhkan sepatu yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
Pasalnya, saat berlari, kaki menghasilkan banyak keringat. Jika sepatu tidak memiliki ventilasi yang baik, kelembaban akan terperangkap di dalam sepatu.
Bagian dalam sepatu yang terlalu lembap dapat meningkatkan risiko iritasi kulit, lecet, bahkan infeksi jamur. Kaki yang terlalu panas dan lembab juga terasa tidak nyaman sehingga bisa mengganggu konsentrasi Anda.
Sebaliknya, sepatu dengan sirkulasi udara yang baik membuat kaki Anda tetap sejuk dan kering sehingga Anda terus merasa nyaman selama berlari.
Mungkin selama ini Anda suka berbelanja secara online, tapi salah satu cara terbaik untuk memilih sepatu lari yang tepat adalah membelinya secara langsung.
Ketika pergi ke toko sepatu, Anda dapat melihat kondisi sepatu dan mencobanya. Anda akan lebih mudah menentukan ukuran sepatu yang pas serta kenyamanannya saat sepatu dipakai langsung.
Saat mencoba sepatu olahraga di toko offline, Anda sebaiknya memperhatikan hal berikut ini.
Mengganti sepatu lari secara berkala adalah langkah penting dalam menjaga kenyamanan, kesehatan kaki, dan performa Anda saat berlari.
Gantilah sepatu setiap kali Anda telah menempuh 640 – 960 kilometer. Hal ini karena kemampuan sepatu untuk menyerap guncangan makin berkurang seiring berjalannya waktu.
Anda juga bisa mengganti sepatu jika sol sepatu sudah mulai retak atau remuk. Sepatu juga bisa mengalami aus di bagian bawah dan antiselipnya terlihat datar.
Selain itu, ,engganti sepatu secara berkala dapat mencegah bakteri dan jamur untuk tumbuh sehingga mengurangi risiko infeksi kulit dan bau kaki yang tidak sedap.
Nah, itu tadi enam cara memilih sepatu lari yang tepat. Apabila masih bingung, kebanyakan toko sepatu memiliki karyawan terlatih yang siap membantu menentukan sepatu yang sesuai untuk Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar