Sitotoksik adalah zat yang dapat menyebabkan kerusakan atau kematian pada sel. Istilah ini cukup sering Anda temukan pada deskripsi obat kemoterapi yang membunuh sel kanker. Di dalam sistem kekebalan tubuh Anda, terdapat sel yang dianggap sebagai sitotoksik, yakni sel T yang membunuh bakteri, virus, dan sel kanker.
Pada daun sirsak, ternyata ada juga komponen bioaktif yang memiliki sifat sitotoksik, yakni annonaceous acetogenins (AGEs). Penelitian pada Oxidative medicine and cellular longevity menunjukkan bahwa AGEs berpotensi merusak sel kanker yang resisten terhadap beberapa obat.
Caranya, dengan menghambat mitokondria dalam memproduksi adenosina trifosfat (ATP), yakni energi kimia untuk sel. Perlu Anda ketahui bahwa sel kanker membutuhkan ATP lebih besar dari sel normal.
Ketika proses produksi energi sel terhambat, sel kanker otomatis tidak akan mendapatkan banyak energi. Efeknya, sel kanker kemungkinan besar tidak dapat berkembang dan menyebar ke area lain atau mati.
Pada penelitian ini, kandungan AGEs yang dimurnikan dan ekstrak etanol pada daun sirsak memiliki pengaruh sitotoksik pada sel kanker hati, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker pankreas.
2. Memicu terjadinya apoptosis
Potensi daun sirsak untuk pengobatan kanker yakni memicu terjadinya apoptosis. Apoptosis sendiri adalah kematian sel secara terprogram yang bertujuan untuk mempertahankan kestabilan populasi sel.
Proses ini memainkan peran penting dalam menghancurkan sel-sel yang tidak diperlukan tubuh atau mengancam sel lainnya yang sehat. Pada kasus penyakit kanker, gen yang mengatur apoptosis mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan sel yang seharusnya mati tetap hidup dan tidak terkendali.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar