Varises dan diabetes melitus merupakan dua jenis penyakit yang berbeda. Namun, keduanya dapat memiliki hubungan. Seseorang dengan penyakit diabetes ternyata dapat berisiko mengalami varises.
Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team
Varises dan diabetes melitus merupakan dua jenis penyakit yang berbeda. Namun, keduanya dapat memiliki hubungan. Seseorang dengan penyakit diabetes ternyata dapat berisiko mengalami varises.
Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia, Hello Sehat bersama dengan Mayapada Hospital Kuningan menggelar talkshow dengan tema “Know Your Risk Know Your Response” pada hari Minggu, 26 November 2023.
Dalam acara tersebut, dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES dan dr. Yuliardi Limengka, B.Med.Sc., Sp.B, Subsp.BVE(K) menjelaskan mengenai risiko diabetes serta hubungan antara varises dan diabetes. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Jumlah pengidap diabetes di Indonesia terus mengalami peningkatan. Menurut data International Diabetes Federation, pengidap diabetes di Indonesia mencapai 19 juta orang pada tahun 2021.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperkirakan bahwa pasien diabetes di Indonesia dapat terus bertambah hingga mencapai 30 juta orang pada tahun 2030 mendatang.
Oleh sebab itu, melakukan pencegahan sejak dini diperlukan, salah satunya dengan mengetahui faktor risiko dari penyakit ini.
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun, dr. Roy Panusunan Sibarani, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan metabolik, endokrin, dan diabetes menjelaskan bahwa keturunan menjadi salah satu faktor risiko paling besar seseorang dapat mengalami diabetes.
Selain itu, dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES juga menyarankan bagi seseorang yang memiliki satu atau dua dari faktor risiko perlu melakukan cek gula darah secara rutin. Dengan begitu, penyakit diabetes dapat dicegah dan tidak menimbulkan komplikasi penyakit lainnya, seperti halnya varises.
Seseorang dengan penyakit diabetes berisiko terkena varises akibat tekanan darah tinggi dan kerusakan pada pembuluh darah. Kadar gula darah yang tinggi pada pasien diabetes dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam pembuluh darah.
Seiring waktu, endapan lemak ini dapat membuat pembuluh darah menyempit. Akibatnya, jantung harus bekerja keras untuk memompa darah, sehingga terjadi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Jika terus berlanjut, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan dan melemahnya katup vena yang berfungsi membawa darah dari jaringan tubuh ke jantung. Ketika katup vena rusak, darah yang seharusnya mengalir ke atas menuju jantung justru berbalik ke bawah, dan berkumpul pada pembuluh darah.
Kondisi ini dapat mengakibatkan pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah yang dikenal dengan istilah varises.
Pasien diabetes yang mengalami varises dapat mengalami tanda sebagai berikut.
Kebanyakan kasus varises dapat dideteksi dengan munculnya penebalan pembuluh darah pada permukaan kulit.
Namun, dr. Yuliardi Limengka, B.Med.Sc., Sp.B, Subsp.BVE(K), dokter spesialis bedah, konsultan bedah vaskuler mengungkapkan bahwa seseorang dengan penyakit varises bisa tidak menimbulkan gejala yang dapat terlihat, tapi varises bisa dideteksi dari keluhannya.
Cara mengobati penyakit varises pada seseorang dengan diabetes tidak jauh berbeda dengan pasien varises pada umumnya.
Salah satu metode pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan terapi laser. Hal ini bertujuan untuk mengecilkan pembuluh darah tanpa merusak area kulit yang terkena.
Namun, selain melakukan pengobatan, penyakit ini akan lebih mudah diatasi jika Anda mengetahui bagaimana cara mencegahnya. Mengutip Mayo Clinic, berikut ini beberapa cara mencegah penyakit varises pada pasien diabetes.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Fakta medis diperiksa oleh
Hello Sehat Medical Review Team
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar