Proses perkembangan paru-paru yang tidak lengkap ini dapat meningkatkan kerentanan terhadap iritasi dan infeksi, yang dapat memicu terjadinya asma pada balita.
3. Jenis kelamin
Jenis kelamin juga memainkan peran penting dalam menjadi faktor penyebab terjadinya asma pada balita.
Melansir jurnal Frontiers in Pediatrics, anak laki-laki memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk mengembangkan asma daripada anak perempuan.
Namun, saat mencapai usia remaja, kecenderungan ini dapat berbalik, di mana perempuan lebih mungkin mengalami asma daripada laki-laki.
4. Infeksi saluran pernapasan atas
Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu, pilek, atau sinusitis, juga dapat menjadi faktor pemicu perkembangan asma pada balita.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan, yang pada gilirannya dapat memicu reaksi asma pada anak yang rentan.
Selain itu, infeksi saluran pernapasan atas dapat meningkatkan iritabilitas saluran pernapasan, membuatnya lebih rentan terhadap alergen dan iritan lain yang dapat memicu serangan asma.
5. Alergi
Alergi pada balita merupakan salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab asma saat usia dini.
Balita yang memiliki riwayat alergi dapat mengalami reaksi alergi terhadap berbagai zat atau alergen, seperti debu rumah, tungau debu, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, jamur, dan makanan tertentu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar