Sama seperti estrogen, progesteron juga merupakan hormon yang identik dengan wanita. Hormon progesteron berperan penting pada proses kehamilan dan persalinan wanita.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Sama seperti estrogen, progesteron juga merupakan hormon yang identik dengan wanita. Hormon progesteron berperan penting pada proses kehamilan dan persalinan wanita.
Namun nyatanya, fungsi hormon progesteron bukan cuma itu. Agar tahu lebih dalam, yuk, berkenalan lebih lanjut dengan hormon yang satu ini!
Hormon adalah zat kimia dalam tubuh yang membantu mengoordinasikan berbagai fungsi tubuh Anda.
Fungsi tubuh tersebut termasuk metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, emosi, suasana hati, tekanan darah, tidur, hingga sistem reproduksi.
Dari sekian banyak fungsi tubuh tersebut, progesteron adalah salah satu hormon utama dalam sistem reproduksi wanita.
Adapun hormon reproduksi wanita lainnya adalah estrogen, testosteron, luteinizing hormone (LH), follicle-stimulating hormone (FSH), dan oksitosin.
Hormon progesteron diproduksi oleh kelenjar adrenal dan korpus luteum, yaitu kelenjar endokrin sementara di ovarium yang diproduksi tubuh setelah ovulasi.
Tak hanya kedua jaringan tersebut, hormon progesteron juga diproduksi oleh plasenta saat seorang wanita sedang hamil.
Hormon progesteron berperan penting pada beberapa fungsi tubuh. Berikut adalah fungsi-fungsi dari hormon progesteron pada wanita beserta cara kerjanya.
Di tengah siklus menstruasi, tubuh memproduksi hormon LH dan FSH untuk mendukung proses pelepasan sel telur (masa ovulasi) dari folikel ovarium.
Setelah sel telur dilepaskan, korpus luteum terbentuk dan mulai memproduksi progesteron.
Pada fase ini, fungsi hormon progesteron adalah membantu mempersiapkan tubuh wanita untuk berjaga-jaga jika ada potensi kehamilan.
Progesteron bekerja dengan cara menebalkan dinding rahim (endometrium) untuk menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.
Bersamaan dengan hal tersebut, progesteron juga memberi pesan pada tubuh agar tidak berovulasi.
Bila tidak ada pembuahan yang terjadi (tidak hamil), korpus luteum akan rusak dan kadar progesteron akan menurun. Perubahan ini kemudian memicu menstruasi.
Jika pembuahan terjadi hingga Anda hamil, progesteron tetap terus bekerja. Pada fase ini, fungsi hormon progesteron pada wanita adalah merangsang tubuh untuk menyediakan pembuluh darah di endometrium.
Ini merupakan cara bagi tubuh untuk menjaga kehamilan dan memberi makan janin yang sedang tumbuh.
Selain itu, saat masa kehamilan ini, plasenta juga turut melepaskan hormon progesteron untuk mendukung kerja korpus luteum.
Hal ini menyebabkan kadar progesteron dalam tubuh wanita tetap tinggi selama masa kehamilan sehingga tidak ada ovulasi yang terjadi.
Tidak hanya menjaga kehamilan, pada fase ini pula, progesteron membantu mempersiapkan tubuh untuk proses menyusui nantinya.
Di fase ini, hormon progesteron pada wanita mendorong pertumbuhan kelenjar penghasil susu di payudara untuk memproduksi ASI.
Bersama hormon estrogen, progesteron juga berperan pada perkembangan seksual di masa pubertas (remaja).
Ini termasuk perkembangan payudara, pelebaran panggul, peningkatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar minyak di kulit, serta pertumbuhan bulu di kemaluan dan ketiak.
Testosteron, baik pada pria maupun wanita, memang sering disebut sebagai hormon yang paling memengaruhi hasrat seksual.
Namun nyatanya, progesteron juga memiliki fungsi yang sama. Umumnya, puncak hasrat seksual seorang wanita terjadi pada sebelum dan sekitar ovulasi.
Adapun pada masa ini, tingkat hormon progesteron, estrogen, dan testosteron wanita juga sedang meningkat.
Bagaimana tanda hormon progesteron tinggi?
Hormon progesteron memang identik dengan wanita. Namun faktanya, tubuh pria juga memproduksi hormon progesteron, meski dalam kadar yang lebih sedikit daripada wanita.
Hormon progesteron pada pria diproduksi oleh kelenjar adrenal dan testis. Fungsi hormon progesteron pada pria berkaitan dengan perkembangan sperma serta merangsang produksi hormon testosteron.
Selain itu, progesteron juga memengaruhi fungsi tubuh pria lainnya termasuk sistem saraf pusat, kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, fungsi ginjal, jaringan adiposa, perilaku, serta sistem pernapasan.
Kadar hormon progesteron pada wanita terus berubah seiring waktu. Umumnya, kadar progesteron yang rendah terjadi sebelum ovulasi dan meningkat saat ovarium melepaskan sel telurnya.
Meski naik-turun kadar hormon ini normal, ada kondisi medis tertentu yang menyebabkan seseorang kekurangan hormon progesteron.
Mengutip Healthywomen penyebab kadar progesteron yang rendah bisa berupa kemungkinan terjadinya keguguran, masalah pada ovarium atau proses ovulasi, serta menopause.
Gejala seseorang dengan kadar progesteron rendah umumnya berupa haid yang tidak teratur, penurunan libido atau gairah seks, sakit kepala atau migrain, serta hot flashes.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan hormon progesteron secara alami, yakni sebagai berikut.
Selain cara di atas, Anda juga bisa meningkatkan fungsi hormon progesteron dengan melakukan terapi hormon progestin. Progestin adalah hormon steroid sintetis yang berperan seperti hormon progesteron alami.
Progestin umumnya digunakan untuk pendarahan rahim yang tidak normal, endometriosis, pengobatan kanker payudara, dan mengatasi gejala menopause.
Meski demikian, ada efek samping yang mungkin muncul seperti perubahan suasana hati atau mood swings, perut kembung, sakit kepala, dan kram atau nyeri menstruasi.
Selain itu, beberapa wanita juga mengalami efek samping lainnya yang lebih jarang, seperti depresi, pingsan, nyeri payudara, sulit tidur, sakit kepala parah, hingga masalah penglihatan.
Jika Anda mengalami hal tersebut setelah menjalani terapi hormon ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar